Pengaruh Jarak Antar Sudu Terhadap Unjuk Kerja Turbin Angin Savonius Bentuk Twisted Profil “L”
Main Author: | Rashif, Bagas Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3143/1/Rashif%2C%20Bagas%20Muhammad.pdf http://repository.ub.ac.id/3143/ |
Daftar Isi:
- Negara Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah yang dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif atau energi baru terbarukan (EBT). Salah satu energi alternatif yang sudah banyak dimanfaatkan terutama oleh negara-negara maju adalah angin. Negara-negara maju sudah banyak membangun PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin) untuk memenuhi kebutuhan listriknya sedangkan energi angin di Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kecepatan angin di Indonesia berkisar dari 2-6 m/s. Turbin angin yang cocok beroperasi pada kecepatan angin rendah adalah turbin angin savonius. Hingga saat ini, sudah banyak penelitian yang dilakukan mengenai variabel untuk meingkatkan unjuk kerja turbin angin savonius, diantaranya penelitian mengenai jarak antar sudu dan bentuk profil sudu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami unjuk kerja dari turbin angin Savonius bentuk twisted 45° profil sudu L dengan empat macam jarak antar sudu. Parameter unjuk kerja turbin angin terdiri dari daya poros atau BHP (Brake Horse Power) dan efisiensi turbin (η). Metode eksperimental digunakan pada penelitian ini dengan memvariasikan variabel bebas berupa jarak antar sudu (0 cm, 1 cm, 2 cm, dan 3 cm) dan kecepatan angin pada wind tunnel (2 m/s, 3 m/s, 4m/s, dan 5 m/s). Variabel terikatnya terdiri dari daya poros, efisiensi turbin, tegangan listrik generator, dan arus listrik generator. Pengujian turbin angin dilakukan di dalam wind tunnel. Hasil penelitian menunjukan bahwa turbin angin Savonius bentuk twisted profil L dengan jarak antar sudu 0 cm mempunyai unjuk kerja yang paling tinggi. Jarak antar sudu membuat turbin angin memiliki celah yang menyebabkan angin dapat mengalir ke sudu lainnya dan mengurangi turbulensi yang terjadi di poros turbin. Namun, konstruksi dari turbin angin profil L dengan dua bilah sudu dan ukuran turbin angin yang kecil membuat angin yang mengalir ke sudu lainnya tidak dapat termanfaatkan secara maksimal, sehingga terjadi kerugian energi yang menyebabkan unjuk kerja dari turbin angin dengan jarak antar sudu 1 cm, 2 cm, dan 3 cm lebih kecil dari pada turbin angin dengan jarak antar sudu 0 cm.