Penerapan Shuudan Shugi Yang Tergambar Dalam Drama Mondai No Aru Restaurant Karya Namiki Michiko Dan Kato Yusuke

Main Author: Wilujeng, Pinaring Gusti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/308/1/PINARING%20GUSTI%20WILUJENG.pdf
http://repository.ub.ac.id/308/
Daftar Isi:
  • Sebagai negara yang dikenal akan hasil industri hiburannya baik anime, manga dan film dan dramanya, Jepang juga dikenal akan masyarakatnya yang masih mewariskan budaya leluhurnya hingga saat ini. Salah satu budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang adalah paham kehidupan berkelompok atau yang dikenal dengan shuudan shugi. Shuudan shugi sendiri muncul karena adanya sebuah paham dalam masyarakat Jepang zaman dahulu bahwa untuk mempercepat sebuah tujuan harus dilakukan secara bersama-sama agar tujuan tersebut mandapatkan hasil yang dapat dinikmati oleh semua orang. Shuudan Shugi yang menjadi ciri khas orang Jepang ini sering menjadi tema dalam berbagai hasil industri hiburan Jepang salah satunya tergambar dalam drama berjudul Mondai No Aru Restaurant karya Namiki Michiko dan Kato Yusuke. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori sosiologi milik Georg Simmel dengan sosiologi mikro nya yang menjelaskan tentang enam pokok pemikiran tentang kelompok kecil (mikro). Selain itu, penulis juga menggunakan teori mise-en-scene, tokoh penokohan dan sinematografi sebagai teori pendukung. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dimana metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Hasil analisis dari data yang ditemukan penulis menunjukkan bahwa dalam drama Mondai No Aru Restaurant terdapat dua belas gambaran Shuudan Shugi yang terbagi dalam tiga data termasuk Shuudan Shikou, lima data termasuk Shuudan Seikatsu dan empat data termasuk Shuudan Ishiki. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa seperti dalam kehidupan masyarakat di Jepang, Shuudan Shugi banyak tergambar dalam drama Mondai No Aru Restaurant.