Pengaruh Medan Magnet Terhadap Interfacial Instability Minyak Biji Bunga Matahari Dengan Penambahan Antioksidan Dalam Helle Shaw Cell
Main Author: | Munif, Muhammad Fajrul Falah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3072/1/Muhammad%20Fajrul%20Falah%20Munif.pdf http://repository.ub.ac.id/3072/ |
Daftar Isi:
- Minyak biji bunga matahari merupakan salah satu minyak nabati yang dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan menggantikan energi fosil. Akan tetapi, minyak biji bunga matahari memiliki banyak kekurangan yaitu dalam hal proses pembakarannya karena memiliki nilai kalor yang rendah, viskositas yang tinggi, tegangan permukaan rendah, kurang reaktif dan tidak tahan lama (mudah tengik). Maka dari itu minyak biji bunga matahari tidak bisa langsung digunakan, diperlukan tambahan perlakuan dengan menambahkan antioksidan untuk membuat minyak tersebut menjadi reaktif. Salah satu cara untuk melihat kereaktifan suatu fluida adalah dengan menggunakan metode Helle Shaw Cell yaitu menggunakan dua kaca transparan yang digabungkan menjadi satu membentuk celah sempit. Celah sempit tersebut digunakan sebagai tempat observasi campuran minyak biji bunga matahari dan antioksidan, untuk melihat kereaktifan minyak tersebut dengan cara mengamati fenomena viscous finger yang menunjukkan tegangan permukaan (interfacial instability) dari campuran minyak tersebut. Pada penelitian ini pencampuran antara minyak biji bunga matahari dengan antioksidan kunyit dilakukan secara mekanik dan kemudian diteteskan pada celah plat Helle Shaw Cell. Variasi penambahan antioksidan (kunyit) pada minyak biji bunga matahari yaitu dengan persentase 0,5 %, 1%, dan 3% dari volume minyak biji bunga matahari yang akan digunakan. Pada proses penyuntikan campuran minyak biji bunga matahari dan antioksidan kunyit digunakan beban penyutikan seberat 444,5gram dan dengan lebar celah helle shaw cell-nya yaitu sebesar 0.09 mm untuk mendapatkan panjang radius viscous finger, panjang jari-jari viscous finger, dan luas daerah kontak viscous finger. Hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa penambahan antioksidan kunyit sampai titik tertentu pada minyak biji bunga matahari akan membuat campuran minyak semakin reaktif yang ditunjukan dengan semakin banyaknya viscous finger yang terbentuk. Dan penambahan medan magnet pada campuran minyak biji bunga matahari akan melemahkan gaya tarik menarik antar molekul yang terjadi pada minyak biji bunga matahari dan antioksidan kunyit, hal tersebut bisa dilihat dengan semakin sedikitnya viscous finger yang terbentuk dalam metode Helle Shaw Cell.