Pengaruh Bentonit Terhadap Gasifikasi Updraft Cangkang Kelapa Sawit Pada Temperatur 250oC, 350oC Dan 450oC

Main Author: Pratama, Bayu Zikrillah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/3067/1/Pratama%2C%20Bayu%20Zikrillah.pdf
http://repository.ub.ac.id/3067/
Daftar Isi:
  • Ketersediaan energi fosil dialam sangat terbatas namun kebutuhan akan energi fosil pada sektor industri, transportasi dan rumah tangga terus meningkat setiap tahunnya seiring meningkatnya jumlah penduduk sehingga energi terbarukan sangatlah dibutuhkan guna menggantikan energi fosil. Indonesia masuk dalam negara penghasil biomassa terbesar di ASEAN. Biomassa merupakan Renewable Energy Sources (RES) yang tersedia secara kontinu dialam seperti limbah hasil pertanian, perkotaan dan perternakan. Biomassa dapat langsung dikonversikan menjadi energi terbarukan dengan teknologi konversi atau dapat dibakar langsung. Gasifikasi merupakan konversi bahan bakar padat (biomassa) menjadi gas dengan oksigen terbatas yang menghasilkan gas yang mampu bakar, seperti CH4, H2, CO dan juga produk lainya berupa TAR dan CHAR. proses gasifikasi mengubah biomassa menjadi syngas dengan kandungan utama hidrogen, karbon monoksida, karbon dioksida dan metana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan katalis bentonit terhadap hasil gasifikasi updraft cangkang kelapa sawit dengan mengamati perubahan volume, laju pemanasan biomassa, dan komposisi gas.bentonit merupakan katalis yamg sering ditemukan di alam dengan kandungan utama Al2O3 dan SiO2. Sebanyak 200 gram cangkang kelapa sawit dipanaskan menggunakan temperatur pemanasan 250°C, 350°C, 450°C dengan udara terbatas selama 2 jam dalam proses gasifikasi. Seiring bertambahnya temperatur pemanasan, volume gas yang dihasilkan semakin bertambah dengan menggunakan bentonit maupun tanpa menggunakan bentonit. Dengan penambahan bentonit, volume gas yang dihasilkan semakin banyak dibandingkan tanpa menggunakan bentonit. Hal ini di sebabkan oleh thermal cracking dan catalytic cracking. Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai hidrokarbon panjang menjadi rantai hidrokarbon pendek dengan bantuan panas. Cataclytic cracking adalah proses perengkahan yang di bantu oleh katalis.