The Impact Of Economic Growth On The Environment: Evidence From Environmental Kuznet Curve Analysis In 7 Asean Countries
Main Author: | Pangestu, Nuhansyah Arga |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/3006/1/Bagian%20depan.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/2/BAB%201.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/3/BAB%202.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/4/BAB%203.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/5/BAB%204.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/6/BAB%205.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/3006/ |
Daftar Isi:
- Degradasi lingkungan adalah salah satu isu yang timbul akibat meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tidak terkecuali kawasan ASEAN. Sebagai 'pasar ekonomi baru', pertumbuhan ekonomi akan berimbas kepada degradasi lingkungan. Dasar teori hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan degradasi lingkungan diperkenalkan oleh Grossman dan Krueger pada tahun 1991 dengan mengadaptasi teori inekualitas Kurva Kuznet yang dipublikasikan oleh Simon Kuznet pada tahun 1955. Teori yang dinamai teori Kurva Kuznet Lingkungan (EKC), menyebutkan bahwa ada kemungkinan perumbuhan ekonomi mampu berdampak positif pada perbaikan ekosistem dan lingkungan. Studi ini akan membuktikan bahwa teori EKC tersebut dapat terjadi pada negara-negara ASEAN. Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk menggambarkan posisi titik balik kurva U terbalik di kawasan ASEAN serta ditambah perbandingan antara nilai riil dan estimasi dari teori EKC pada setiap negara. Beberapa variabel yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto per kapita, nilai tambah pada sektor industri, serta presentase pertumbuhan populasi perkotaan. Variable tersebut dijadikan acuan untuk membuktikan adanya pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat degradasi lingkungan, yang dalam studi ini direfleksikan dengan variabel polusi Carbon Dioksida (CO2). Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa semua variabel ekonomi memiliki dampak signifikan terhadap tingkat polusi CO2. Lebih lanjut, studi ini membuktikan bahwa ada titik balik dimana negara-negara ASEAN akan menikmati hasil positif dari pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan. Walaupun demikian, tidak semua negara ASEAN mampu melewati titik tersebut dikarenakan masih dekatnya jarak antara nilai riil dan estimasi dari teori EKC yang bergerak naik setiap tahunnya.