Upaya Penanggulangan Krisis Air Bersih (Studi Kasus Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang)
Main Author: | Ata, Yulita Uri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2946/1/Yulita%20Uri%C2%A0Ata.pdf http://repository.ub.ac.id/2946/ |
Daftar Isi:
- Krisis air bersih sudah menjadi masalah umum yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur setiap tahunnya. Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk wilayah Kabupaten Kupang. Adapun salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten Kupang adalah Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur dimana pada musim kemarau untuk mendapatkan air bersih warga harus membelinya dari tangki air. Untuk menentukan rekomendasi yang sesuai dan efektif untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih di Kelurahan Oesao, maka dilakukan analisis kebutuhan air bersih, analisis ketersediaan air, analisis neraca air dan perhitungan indeks kekeringan. Adapun metode yang digunakan dalam menghitung neraca air dan indeks kekeringan adalah analisis Thornwaite and Matter (1957). Masyarakat di Kelurahan Oesao selain menggunakan air untuk keperluan per-orang juga digunakan untuk kegiatan pertanian, dan berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh hasil nilai kebutuhan air tertinggi terjadi pada tahun 2015 dan terendah pada tahun 2008. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis neraca air, maka diperoleh defisit terbesar terjadi pada tahun 2009, sedangkan nilai surplus air terbesar terjadi pada tahun 2013. Adapun berdasarkan hasil perhitungan maka total nilai surplus lebih kecil dibandingkan nilai defisit sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada potensi krisis air. Selanjutnya nilai ketersediaan air tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan terendah pada tahun 2010, dimana ketersediaan air meningkat pada bulan basah yaitu Januari sampai April dan menurun pada bulan Juli sampai Desember. Berdasarkan perhitungan indeks kekeringan maka tingkat kekeringan di Kelurahan Oesao dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2014 dan 2015 tergolong tinggi, sedangkan tahun 2013 dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulan bahwa telah terjadi kekeringan atau krisis air di Kelurahan Oesao, dan rekomendasi yang diusulkan adalah rekomendasi yang menjawab hasil dari analisis yang ada serta rekomendasi yang dapat dilakukan pada bulan basah dan bulan kering dengan memanfatkan berbagai potensi yang ada baik itu dari suhu, curah hujan, evapotranspirasi, surplus, defisit serta runoff.