Pengaruh Air Fuel Ratio terhadap Performa Motor Bakar 4 Langkah Berbahan Bakar Etanol
Main Author: | Yoncha, Chairman Prama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2944/1/CHAIRMAN%20PRAMA%20YONCHA.pdf http://repository.ub.ac.id/2944/ |
Daftar Isi:
- Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meningkatnya permintaan energi, menyebabkan bahan bakar fosil dieksploitasi secara berlebihan, salah satunya di bidang transportasi. Hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan bahan bakar fosil untuk menunjang kebutuhan energi dalam jangka panjang. Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca. Karena itu, kita butuh sumber energi alternatif yang bisa menjamin ketersediaan energi sekaligus ramah lingkungan di masa depan. Etanol (etil alkohol) dengan rumus kimia C2H5OH bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif pada mesin otto. Pada penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan mesin otto 4 langkah satu silinder bervolume 124.8cc sistem injeksi. Bahan bakar etanol dengan kadar 96% dan 99% digunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin. Dengan memvariasikan nilai air fuel ratio etanol untuk mengetahui pengaruh dari air fuel ratio terhadap performa motor bakar yang dihasilkan. Air fuel ratio yang divariasikan sebesar AFR 8 : 1, AFR 9 : 1, dan AFR 10 : 1 pada putaran mesin 2500-7000 putaran/menit dengan interval putaran 500 putaran/menit. Hasil pengujian yang didapat dengan memvariasikan air fuel ratio adalah pada nilai torsi dan daya efektif tertinggi pada variasi AFR 8 : 1. Sedangkan nilai SFCe dan efisiensi terbaik didapatkan pada variasi AFR 10 : 1. Dengan menggunakan bahan bakar etanol 96%, pada AFR 8 : 1 terjadi peningkatan nilai torsi yang dihasilkan sebesar 6.354% dan daya efektif sebesar 8.807% sedangkan pada AFR 10 : 1 terjadi penurunan nilai torsi dan daya efektif sebesar 2.210% dan 2.604% jika dibandingkan dengan AFR 9 : 1 (stoichiometri) bahan bakar etanol 96%. Nilai SFCe dan efisiensi termal yang dihasilkan pada AFR 8 : 1 lebih buruk 12.291% dan 2.016% sedangkan pada AFR 10 : 1 nilai SFCe dan efisiensi termal yang dihasilkan lebih baik 5.098% dan 0.972% jika dibandingkan dengan AFR 9 : 1 (stoichiometri) bahan bakar etanol 96%. Dengan menggunakan bahan bakar etanol 99%, pada AFR 8 : 1 terjadi peningkatan nilai torsi yang dihasilkan sebesar 6.180% dan daya efektif sebesar 3.631% sedangkan pada AFR 10 : 1 terjadi penurunan nilai torsi dan daya efektif sebesar 3.090% dan 0.688% jika dibandingkan dengan AFR 9 : 1 (stoichiometri) bahan bakar etanol 99%. Nilai SFCe pada AFR 8 : 1 tidak mengalami perubahan dan efisiensi termal yang dihasilkan pada AFR 8 : 1 lebih baik 0.009% sedangkan pada AFR 10 : 1 nilai SFCe dan efisiensi termal yang dihasilkan lebih baik 16.167% dan 3.809% jika dibandingkan dengan AFR 9 (stoichiometri) bahan bakar etanol 99%. Performa keseluruhan motor bakar 4 langkah yang kami uji memperoleh performa terbaik pada saat menggunakan variasi AFR 10 berbahan bakar etanol 96% tanpa harus mengubah rasio kompresi maupun ignition timing.