Penentuan Kebijakan Pengelolaan Suku Cadang Menggunakan Metode Reliability Centered Spares (RCS) Untuk Boiler Feed Water Pump
Main Author: | Pradikta, Bryan Reyvendra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2907/1/BAGIAN%20DEPAN%20%281%29.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2907/ |
Daftar Isi:
- PG. Modjopanggong yang berlokasi di tulungagung ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri gula. PG. Modjopanggong diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan produksi gula. Selama ini perusahaan membagi jenis persediaan menjadi fast moving, slow moving, dan non moving. Penelitian ini difokuskan pada spare part slow moving karena belum ada metode yang diterapkan untuk menentukan persediaan untuk kategori slow moving di PG Modjopanggoong, apabila persediaan spare part slow moving tidak ditangani dengan baik maka menyebabkan stockout. Stockout menyebabkan berhentinya produksi dan hal ini mengakibatkan kehilangan potensi pendapatan bagi PG Modjopanggong. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat persediaan spare part kritis di BFWP, dapat mengetahui service level, dan mengetahui total biaya persediaan spare part. Penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Spares (RCS). RCS digunakan untuk menentukan spare part kritis mana yang diprioritaskan untuk dilakukan penyimpanan. Kemudian melakukan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui jenis dan penyebab terjadinya kegagalan. Penentuan spare part kritis berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi. Setelah itu melakukan perhitungan untuk total biaya persediaan spare part kritis dengan kategori pemakaian slow moving. Berdasarkan hasil analisa FMEA dengan nilai RPN tertinggi didapatkan bahwa spare part kritis BFWP adalah shaft sleeve, mechanical seal, coupling, bearing, impeller, dan shaft assembly. Kemudian melakukan analisa through-life costing untuk membandingkan biaya shortage dan biaya simpan, dan membuat keputusan menyimpan spare part apakah lebih baik atau tidak. Setelah dilakukan analisis diketahui bahwa biaya stockout lebih besar daripada biaya simpan, sehingga keputusan untuk menyimpan spare part diambil. Untuk service level atau tingkat pelayanan persediaan terhadap permintaan adalah diatas 95% dimana melebihi target perusahaan yaitu 85%. Biaya total persediaan untuk bearing SKF 6307 adalah Rp 25.387.915, Bearing SKF NU 307 sebesar Rp 1.501.830.438, Impeller sebesar Rp 79.551.601, Rubber Coupling FCL 200 sebesar Rp 2.240.354.196, Shaft Assembly; Straight , SUS 316 sebesar Rp 452.053.877, Shaft Sleeve: SUS 316; 150 x 50 MM sebesar Rp 686.399.568, Shaft Sleeve: SUS 316; 150 x 55 MM sebesar Rp 450.062.002, dan Mechanical Seal SIHI HEGA 4009 sebesar Rp 151.694.093.