Pengaruh Ketebalan Dinding Bunsen Burner Terhadap Karakteristik Nyala Api Dengan Bahan Bakar Metana
Main Author: | Nasrulloh, Yasykur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2899/1/YASYKUR%20NASRULLOH.pdf http://repository.ub.ac.id/2899/ |
Daftar Isi:
- Proses pembakaran sangat penting dalam konversi energi. Pembakaran sering digunakan untuk berbagai hal dalam kegiatan sehari-hari seperti memasak, dalam industri pabrik, dan dalam motor bakar. Pembakaran sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat bahan bakar dengan udara atau oksigen yang menghasilkan panas dan cahaya. Kebanyakan perkembangan teknologi pembakaran lebih sering mengarah pada peningkatan kualitas api. Berbagai upaya telah dilakukan guna mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah pengembangan desain alat bakar baru atau konsep pembakaran baru. Konsep dasar tersebut diperlukan sebagai alat utama untuk mencapai tujuan penelitian. Salah satu bentuknya adalah penelitian mengenai kecepatan api laminer. Kecepatan api laminar didefinisikan sebagai kecepatan gas yang tidak terbakar melalui gelombang pembakaran dengan arah normal menuju ke permukaan. Bunsen burner merupakan salah satu alat yang digunakan untuk meneliti karakteristik nyala api laminer. Namun sampai saat ini belum ada reverensi yang menjelaskan suatu standar ukuran dari bunsen burner. Dalam penelitian ini diamati pengaruh perbedaan ketebalan dinding pada Bunsen burner dengan ukuran diameter dalam dibuat tetap yaitu 9mm dan ketebalan dinding bunsen yang dibedakan yaitu 2mm, 3mm, 4mm dan 5mm. Pada penelitian kali ini debit udara divariasikan dengan debit bahan bakar yang dibuat konstan sebesar 0.45 L/min hingga menghasilkan rasio ekuivalen sebesar 1,05 ; 1,12 ; 1,23 ; 1,36 ; 1,49 ; 1,68 ; 1,92. Selanjutnya dilakukan pengambilan data visualisasi nyala api, dan temperature api. Selanjutnya data diolah dengan aplikasi solidworks 2015 untuk mendapatkan kecepatan rektan, dimensi api serta sudut api. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Semakin tebal dinding bunsen pada equivalen rasio yang sama maka lebar api semakin lebar sehingga menyebabkan tinggi api turun dan kecepatan api laminernya (SL) semakin naik, temperatur nyala api semakin turun. Sedangkan semakin besar equivalen rasionya pada ketebalan bunsen yang sama maka tinggi api semakin tinggi, kecepatan api laminernya (SL) semakin turun dan suhu nyala api juga menurun.