Analisis Pengukuran Human Error pada Pekerja Proses Pengecoran di Jalur V Menggunakan Metode HEART dan SHERPA
Main Author: | Budhi, Kartika Yanuar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2896/1/Kartika%20Yanuar%C2%A0Budhi.pdf http://repository.ub.ac.id/2896/ |
Daftar Isi:
- PT. Wijaya Karya Beton Tbk Pasuruan adalah perusahaan yang memproduksi produk beton. Salah satu target perusahaan dalam bidang K3, yaitu untuk mencapai zero accident, belum dapat tercapai karena kecelakaan yang disebabkan oleh unsafe act masih terjadi dan belum dilakukan analisis pengukuran human error oleh perusahaan. Tujuan penelitian ini antara lain mengidentifikasi tugas operator dengan menentukan tahapan tugas pekerja untuk kemudian dilakukan prediksi kegagalan dan kekritisannya, menganalisa dan mengetahui probabilitas operator melakukan kegagalan dalam bekerja, serta menentukan solusi perbaikan dari akar masalah penyebab human error yang dilakukan pekerja sehingga dapat mengurangi kegagalan dan kecelakaan kerja. Pada penelitian ini, pengukuran human error dilakukan dengan metode Human Reliability Assessment diantaranya dengan Systemmatic Human Error Redcution and Prediction Approach (SHERPA) dan Human Error Probability Assessment and Reduction (HEART). Sebelumnya dilakukan breakdown tugas pekerja menggunakan Hierarchy Task Analysis (HTA) yang terbagi untuk operator mesin hoist, hopper dan trolley serta impact tools, kemudian ditentukan deskripsi error untuk setiap tugas dasar. Dari metode SHERPA akan didapatkan tingkat kekritisan untuk setiap deskripsi error dalam kategori high, medium dan low. Dalam metode HEART akan didapatkan nilai human error probability (HEP) untuk setiap tugas dasar dimana semakin tinggi nilai HEP maka semakin tinggi kemungkinan operator melakukan kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut. Analisa akar penyebab deskripsi error kemudian dilakukan dengan metode fishbone diagram untuk 3 tugas dasar dengan HEP tertinggi dan deskripsi error dengan kategori high. Berdasarkan hasil pengukuran human error didapatkan deskripsi error paling kritis untuk operator hoist adalah tidak memperhatikan pergerakan hoist, gagal memposisikan cetakan, dan posisi kerja tidak sesuai dengan rekomendasi perbaikan yaitu pemberian jalur khusus untuk operator hoist, pembuatan SIO dari perusahaan, pembuatan SOP, memasang tanda bahaya dan penomoran cetakan yang ergonomis, mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 dan ergonomi, menambahkan desain perbaikan rantai hoist dan cetakan, memasang lampu, kipas dan case mesin peredam bising, dan melakukan preventive maintenance untuk mesin hoist serta briefing dan pengawasan yang ketat. Deskripsi error paling kritis untuk operator mesin hopper dan trolley yaitu posisi kerja yang tidak sesuai dan gagal menentukan panjang serta tipe cetakan dengan rekomendasi perbaikan anjuran posisi duduk yang baik dengan kursi yang ergonomis dengan sandaran punggung dan dapat diputar, mengadakan sosialisasi dan pelatihan K3 dan ergonomi, pembuatan SOP, display penomoran cetakan yang ergonomis dan perbaikan penerangan dengan lampu yang tepat serta briefing dan pengawasan yang ketat. Deskripsi error paling kritis untuk operator impact tools yaitu gagal mendeteksi adanya sisa adukan di bibir cetakan, salah memposisikan jari, posisi kerja tidak sesuai dan gagal meratakan adukan dengan rekomendasi penggalakkan budaya 5R, pembuatan SOP, training pekerja, pembuatan SIO, melakukan preventive maintenance dan perbaikan desain tongkat perojok serta briefing dan pengawasan yang ketat.