Daftar Isi:
  • PT Asahimas Flat Glass Tbk. Sidoarjo merupakan perusahaan flat glass yang memiliki sistem manufaktur yang kompleks karena jenis dan ukuran. Pada PT Asahimas Flat Glass Tbk. Sidoarjo proses pemindahkan flat glass dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis konveyor untuk memudahkan proses pergantian jenis dan ukuran flat glass. Perbedaan jenis dan ukuran flat glass pada permintaan menyebabkan suatu permasalahan untuk mengambil keputusan untuk menentukan berapa branch yang akan dioperasikan. Jika branch yang dioperasikan terlalu sedikit maka dapat mengakibatkan antrian pada pemotongan sebelum packaging, dan jika branch yang dioperasikan terlalu banyak maka operator pick-up branch akan mengalami idle. Oleh sebab itu perusahaan memerlukan alat bantu untuk merancang dan mengevaluasi aliran produk pada perusahaan tanpa mencoba eksperimen secara langsung yaitu dengan menggunakan simulasi. Selain itu aliran produksi pada PT Asahimas Flat glass. Tbk banyak menggunakan faktor probabilistik pada setiap proses produksi, seperti kecepatan konveyor dan proses pemotongan. Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat alternatif skenario aliran produksi pada PT Asahimas Flat Glass. Tbk dengan model simulasi, dan mencari skenario terbaik untuk meningkatkan utilisasi dan menurunkan WIP (Work In Process) agar dapat mencegah operator pick-up branch idle dan antrian pada proses packaging. Simulasi yang dilakukan dengan perancangan model konseptual menggunakan ACD (Activity Cycle Diagram), sebagai upaya menerjemahkan kompleksitas sistem nyata ke dalam model. Kemudian dilakukan pengambilan data untuk dilakukan uji kecukupan data dan penentuan distribusi parameter yang akan digunakan pada simulasi. Selanjutnya membuat model simulasi dan dilanjutkan verifikasi model dari model konseptual dengan model simulasi yang telah dibuat untuk menentukan model sudah mewakili sistem nyata. Setelah mewakili sistem nyata maka simulasi dijalankan untuk mendapatkan hasil output simulasi agar dapat melakukan validasi model simulasi. Setelah validasi model dilakukan agar dapat mengetahui hasil output dari model simulasi dan valid, selanjutnya dilakukan penyusunan alternatif skenario yang sesuai dengan kondisi pabrik pada saat ini dan dilakukan simulasi dari alternatif. Setelah dilakukan simulasi dari alternatif-alternatif yang telah dibuat maka dilakukan penentuan skenario terbaik berdasarkan presentase utilitas operator dan hasil output simulasi dari alternatif yang telah dibuat. Hasil penelitian pada PT Asahimas Flat Glass. Tbk didapatkan 3 alternatif skenario yang dilakukan berdasarkan kondisi yang dapat dilakukan pada pabrik. Alternatif pertama dengan perubahan kecepatan konveyor yang dioperasikan. Alternatif kedua dilakukan perubahan jumlah branch yang beroperasi, dan alternatif ketiga adalah dengan melakukan dua perubahan yaitu perubahan pada kecepatan konveyor dan perubahan jumlah branch yang beroperasi. Kemudian terpilih alternatif terbaik yaitu alternatif ketiga dengan perubahan kecepatan konveyor dan perubahan jumlah branch, karena pada alternatif ini dihasilkan utilisasi operator paling tinggi diantara ketiga skenario, dan WIP (Work In Process) pada skenario ini lebih rendah daripada ketiga skenario.