Pengaruh Depth of Cut Terhadap Kekasaran Permukaan Al-2011 Pada Proses Face Milling Menggunakan Magnet Permanen
Main Author: | Firismanda, Reza Izhhar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2867/1/Reza%20Izhhar%20Firismanda.pdf http://repository.ub.ac.id/2867/ |
Daftar Isi:
- Face milling adalah proses pemotongan yang digunakan untuk meratakan permukaan produk. Kualitas produk dari hasil face milling dapat dilihat dari kekasaran permukaannya. Kekasaran permukaan dapat mempengaruhi sifat mekanik produk. Pemilihan cutting parameters sangat mempengaruhi kekasaran permukaan sebuah produk. Kekasaran permukaan juga dapat dipengaruhi oleh adanya getaran pada tool atau chatter. Penelitian ini bertujuan untuk mencari depth of cut yang tepat pada proses face milling, serta pengaruh magnet permanen untuk meredam chatter. Variasi yang digunakan adalah depth of cut 0,5 mm, 1 mm, dan 1,5 mm dengan spindle speed yang konstan 700 rpm dan feed rate yang konstan 50 mm/min. Proses permesinan dilakukan dalam dua kondisi, yaitu tanpa magnet permanen dan menggunakan magnet permanen. Kualitas kekasaran permukaan benda kerja diukur dengan menggunakan surface roughness tester. Selain itu juga dilakukan pengukuran amplitudo getaran pahat menggunakan vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi nilai depth of cut, maka kekasaran permukaan juga semakin meningkat, namun pada face milling menggunakan magnet nilai kekasaran permukaan pada masing-masing depth of cut lebih rendah dan kecenderungan peningkatan kekasaran permukaan yang lebih landai dibandingkan proses face milling tanpa magnet. Persamaan regresi linier untuk proses face milling tanpa magnet adalah Y = 0,316 + 0,246X, sedangkan untuk proses face milling dengan magnet Y = 0,265 + 0,157X, dengan Y menyatakan kekasaran permukaan (Ra) dan X menyatakan depth of cut. Analisis data amplitudo getaran pahat menunjukkan semakin meningkatnya depth of cut, maka nilai simpangan maksimum semakin meningkat. Namun nilai simpangan maksimum pada proses face milling menggunakan magnet pada masing-masing depth of cut mengalami penurunan dibanding tanpa magnet.