Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja Dengan Pendekatan Analisa Beban kerja

Main Author: Rachman, Aldino Gusni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2856/1/Rachman%2C%20Aldino%20Gusni.pdf
http://repository.ub.ac.id/2856/
Daftar Isi:
  • PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditi perkebunan. Salah satu teh yang diproduksi di PTPN VIII ada di Kebun Cisaruni, Garut. PTPN VIII Kebun Cisaruni memiliki hasil produksi yang berfluktuasi. Jumlah produksi yang tidak tetap membuat tenaga kerja yang di pekerjakan menjadi tidak tetap jumlahnya. Pada beberapa periode, peningkatan jumlah produksi tidak diikuti oleh bertambahnya jumlah tenaga kerja. Hal ini dapat berpengaruh ketika tenaga kerja tidak sesuai dengan beban kerja yang dialami oleh tenaga kerja, dimana tenaga kerja dapat memiliki waktu mengangggur yang tinggi ataupun memiliki waktu kerja yang terlalu banyak. Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja sesuai beban kerja yang dialami, perusahaan harus melakukan perbaikan dalam penentuan tenaga kerja. Metode yang digunakan untuk menentukan beban kerja adalah stopwatch time study. Pada metode ini akan dihitung waktu kerja yang dilakukan oleh pekerja, yang pada akhirnya juga dapat memberikan waktu baku yang digunakan untuk setiap elemen kerja yang dilakukan oleh pekerja. Pada proses produksi di PTPN VIII Kebun Cisaruni belum memiliki standar waktu baku pada setiap stasiun kerjanya, sehingga penggunaan stopwatch time study dapat memberikan rekomendasi waktu baku setiap elemen kerja. Setelah menentukan waktu baku selanjutnya akan menentukan jumlah pekerja yang diperlukan saat proses produksi sesuai kebutuhan jumlah produksi. Hasil penelitian menggunakan stopwatch time study didapatkan hasil bahwa ketika produksi kering sehari sebesar 2820.33 kg maka tenaga kerja yang di perlukan di setiap stasiun kerja mulai dari stasiun kerja Pelayuan 1 (Pembeberan) adalah 7 operator, Pelayuan 2 (Pelayuan) adalah 4 operator, Pelayuan 3 (Turun Layu) adalah 2 operator, Penggilingan 1 (Penggilingan) adalah 4 operator, Penggilingan 2 (Penagantaran) adalah 2 operator, Penggilingan 3 (Penyortiran) adalah 6 operator, Penggilingan 4 (Oksidasi Enzimatis) adalah 2 operator, Pengeringan 1 (Pembakaran) adalah 2 operator, Pengeringan 2 (Pengeringan) adalah 6 operator, Sortasi 1 (Sortasi) adalah 8 operator, Sortasi 2 (Pengecekan Kualitas) adalah 2 operator, Pengepakan 1 (Pengisian) adalah 2 operator, dan Pengepakan 2 (Perataan) 4 operator. Total jumlah pekerja yang dibutuhkan sebanyak sebanyak 51 orang. Terdapat perdedaan jumlah pada proses produksi aktual dimana tenaga kerja yang digunakan sebanyak 57 orang. Rekomendasi yang didapat dihasilkan di penelitian ini adalah adanya penambahan tenaga kerja di satsiun kerja Pelayuan 1, Penggilingan 1, dan Pengeringan 2. Penambahan tenaga kerja pada stasiun kerja Pelayuan 2, Pelayuan 3 Penggilingan 4, Pengeringan 1, Sortasi 1 dan Sortasi 2. Dan jumlah tenaga kerja yang tetap pada stasiun kerja Penggilingan 2, Penggilingan 3, Pengepakan 1 dan Pengepakan 2. Selisih pengurangan tenaga kerja selanjutnya akan diusulkan untuk dipindah tempat kerjanya ke bagian pemetikan teh atau bahan baku.