Analisis Evaluasi Ruang Kerja Pada Kantor Pembuatan Obat Menggunakan Metode Office Ergonomics Workstation Assessment
Main Author: | Gusdantyo, Muhamad Yanuar Ramadhoni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2792/1/Muhamad%20Yanuar%20Ramadhoni%20Gusdantyo.pdf http://repository.ub.ac.id/2792/ |
Daftar Isi:
- Pemimpin dalam perusahaan bukan hanya dapat melihat potensi dari para pegawai, melainkan juga harus memikirkan kebutuhan dari pekerja. Dengan demikian, diharapkan pemimpin dapat memberikan kebutuhan, salah satunya berupa kenyamanan kerja untuk para pekerja. Berdasarkan data yang diambil dari Perusahaan Pembuatan Obat yang berada di Lawang ini, lingkungan kerja fisik dari segi pencahayaan, temperatur, dan kelembaban masih belum sesuai standar kementrian kesehatan maupun Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Kesalahan pada perancangan peralatan di ruang kerja akan menyebabkan risiko terjadinya cedera pada pekerja. Oleh karena itu, dibutuhkan penilaian terhadap postur kerja karyawan, sehingga ruang kerja dan pekerjaan yang dilakukan dapat menyesuiakan pekerjanya (fit tasks to the man). Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan evaluasi ruang kerja secara ergonomi untuk mengidentifikasi faktor-faktor bermasalah yang ada dengan menggunakan metode Office Ergonomics Workstation Assessment serta memberikan rekomendasi perbaikan pada permasalahan yang ada. Evaluasi ruang kerja menggunakan metode Office Ergonomics Workstation Assessment mengacu pada 5 aspek yang berpengaruh saat bekerja, antara lain job tasks, chair, worksurface, computer and office equipment, dan environmental factors. Pengamatan dilakukan pada 12 pekerja di 12 divisi, yaitu divisi produksi, quality assurance, PPIC, research and development, purchasing, IT, document control, quality control, general affair, accounting, HRD, dan marketing. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendapatkan informasi umum seputar pekerjaan. Setelah itu, melakukan identifikasi pada 5 aspek yang berpengaruh saat bekerja. Hasil dari identifikasi dan pengamatan disimpulkan, kemudian permasalahan diurutkan dari yang memiliki jumlah permasalahan terbesar sampai permasalahan dengan jumlah terkecil. Permasalahan dengan jumlah terbesar dijadikan prioritas untuk pemberian rekomendasi perbaikan. Hasil dari evaluasi ruang kerja adalah terdapat permasalahan kursi pada 9 divisi, worksurface 5 divisi, ventilasi dan temperatur 4 divisi, pencahayaan 3 divisi, dan kelembaban 1 divisi. Rekomendasi yang diberikan adalah memperbaiki kursi dan fasilitas kerja, mengganti tipe worksurface dengan tipe L-shaped sesuai dengan jenis pekerjaan pekerja, membuat ventilasi buatan sesuai dengan spesifikasi ruangan, mengganti lampu sesuai dengan perhitungan daya yang telah diberikan, dan memberikan tirai dengan warna gelap serta mengubah posisi kerja sejajar dengan jendela untuk divisi yang merasa terganggu oleh silau dari sinar matahari. Manfaat yang didapat dari penggunaan metode Office Ergonomics Workstation Assessment adalah mengetahui permasalahan yang terdapat pada ruang kerja sehingga dapat dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan dapat memberikan kenyamanan yang sesuai dengan kondisi pekerja, serta dapat mengurangi tingkat risiko cedera pada pekerja.