Analisis Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia, Brazil, Kolombia, Dan Vietnam
Main Author: | Suprayogi, Burhani Maulana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2765/1/BURHANI%20MAULANA%20SUPRAYOGI.pdf http://repository.ub.ac.id/2765/ |
Daftar Isi:
- Daya saing ekspor merupakan hal yang penting dalam melakukan persaingan ekspor antar negara, karena banyak negara yang berusaha memperoleh pendapatan melalui ekspor. Kopi termasuk dalam 10 komoditas ekspor utama Indonesia, hal ini karena Indonesia termasuk dalam produsen kopi terbesar dunia. Kopi merupakan komoditas tua yang diperdagangkan Indonesia. Sejak Indonesia dijajah oleh Belanda sekitar abad 17, kopi merupakan komoditas utama yang diperdagangkan di zaman itu. Disamping itu, konsumsi kopi dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing komparatif dan kompetitif ekspor kopi Indonesia. Variabel dalam penelitian ini adalah nilai ekspor komoditas dari keempat negara, nilai total ekspor kopi keempat negara, nilai ekspor komoditas kopi di dunia, nilai ekspor total dunia, nilai ekspor komoditas kopi dari keempat negara, nilai impor komoditas kopi dari keempat negara pada periode 1996-2014. Data yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari BPS, Kementerian pertanian, International Coffee Organization(ICO), the Obsevatory of Economic Complexity (OEC). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah faktor kondisi dari industri kopi, faktor kondisi permintaan domestik, industri-industri yang berkaitan dan mendukung, strategi, struktur, dan persaingan perusahaan, kebijakan pemerintah, kesempatan yang disebabkan kejadian dalam industri kopi. Analisis RCA, ISP, dan teori Diamond Porter adalah alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan komparatif ekspor komoditi kopi Indonesia tinggi namun masih kalah dengan Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Berdasarkan analisis ISP, Indonesia lebih tepat menjadi Negara eksportir kopi, bukan importir kopi, namun masih dibawah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Keunggulan kompetitif ekspor kopi Indonesia didukung oleh bebrapa faktor produksi dan industri pendukung terkait. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan agar industri kopi melakukan diversifikasi produk baik kopi mentah, kopi sangrai, maupun kopi olahan. Pemerintah memberikan modal pada dengan kredit bunga rendah, dan memberikan program pelatihan pada para petani. Dan pihak swasta melalui profesional kopi mampu melakukan transfer knowledge kepada para petani dan menciptakan iklim bisnis yang kompetitif.