Daftar Isi:
  • Kompleksitas proses pengadaan obat dan bahan medis habis pakai pada rumah sakit milik pemerintah dan masih tingginya frekuensi kekosongan obat di Instalasi Farmasi RSUD Bangil yang merupakan salah satu indikator mutu utama, berpengaruh pada penurunan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan. Salah satu penyebab tingginya frekuensi kekosongan obat tersebut karena belum ada metode pengendalian persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pengendalian persediaan always better control (ABC), economic order quantity (EOQ) dan reorder point (ROP) yang didukung sistem informasi stok harian obat dan bahan medis habis pakai berbasis komputer terhadap frekuensi kekosongan obat dan bahan medis habis pakai jenis vital di Instalasi Farmasi RSUD Bangil. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan design pre-eksperimental dengan jenis one group pre and post test design. Analisis data menggunakan uji t tes serta uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Sampel yang digunakan berupa data kekosongan obat dan bahan medis habis pakai jenis vital, dengan observasi data kekosongan sembilan bulan sebelum intervensi dan tiga bulan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan penggunaan metode pengendalian persediaan terhadap penurunan frekuensi kekosongan obat dan bahan medis habis pakai jenis vital.