Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Kadar Follicle Stimulating Hormone (Fsh), Malondialdehyde (Mda) Ovarium Dan Diameter Folikel Antral Pada Tikus Betina (Rattus Norvegicus) Yang Dipapar Monosodium Glutamat
Main Author: | Kamalah, Rizqi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2663/1/RIZQI%20KAMALAH.pdf http://repository.ub.ac.id/2663/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Monosodium Glutamat (MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat. Asam glutamat merupakan asam amino non esensial yang nantinya dikonversi menjadi glutamat di dalam tubuh. Fungsi utama glutamat sebagai komunikasi antar sel, dan juga dapat mengendalikan GnRH. Mengkonsumsi MSG yang berlebihan akan menyebabkan jumlah glutamat dalam plasma darah meningkat sehingga terjadi over aktivasi reseptor glutamat yang memicu terjadinya stres oksidatif. Dampak dari stres oksidatif pada hipotalamus mengakibatkan gangguan pada area pituitary adrenal axis sehingga hipofise anterior terganggu dalam mensekresi FSH dan LH yang dapat mempengaruhi perkembangan ukuran folikel. Sedangkan pada organ reproduksi, glutamat yang berlebihan menyebabkan kerusakan jaringan sel. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh paparan MSG dan pemberian ekstrak etanol teh hijau terhadap pencegahan penurunan kadar FSH, pencegahan peningkatan kadar Malondialdehyde (MDA) ovarium dan diamater folikel antral. Bahan dan metode : 25 ekor tikus putih betina (Rattus norvegicus) Galur Wistar dibagi 5 kelompok, masing-masing 5 ekor; K(-), K(+) : MSG dosis 0,7 mg/gBB, PI : MSG dosis 0,7 mg/gBB + ekstrak etanol teh hijau 0,7 mg, PII : MSG dosis 0,7 mg/gBB + ekstrak etanol teh hijau 1,4 mg dan PIII : MSG dosis 0,7 mg/gBB + ekstrak etanol teh hijau 2,8 mg. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Kadar FSH dianalisis melalui elisa essay, kadar MDA dianalisis melalui spektofotometri dan diameter folikel antral dianalisis melalui pewarnaan hematoksilin eosin kemudian diukur dengan software olyvia dan dotslide. Hasil : analisis statistik dengan one way anova, kadar FSH dan MDA ovarium diperoleh p value < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar FSH dan MDA ovarium antara kelompok perlakuan dan kontrol akibat induksi MSG dan pemberian ekstrak teh hijau. Sedangkan diameter folikel antral dengan uji one way anova diperoleh p value > 0,05, yaitu tidak adanya perbedaan ukuran diameter folikel antral antara kelompok perlakuan dan kontrol akibat induksi MSG dan pemberian ekstrak etanol teh hijau. Kesimpulan : pemberian ekstrak etanol teh hijau dapat mencegah penurunan kadar FSH, dan mencegah peningkatan kadar MDA ovarium pada tikus betina yang terpapar monosodium glutamat. Tetapi hipotesis tentang pemberian ekstrak etanol teh hijau dapat mencegah penurunan diamater folikel antral tidak terbukti.