Penggunaan Metode Fuzzy Logic Dalam Scada Untuk Mengoptimasi Sistem Jaringan Daya Elektrik Smart Grid Yang Didasarkan Pada Deteksi Gangguan
Main Author: | Wasum, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2656/1/WASUM.pdf http://repository.ub.ac.id/2656/ |
Daftar Isi:
- Smart grid merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Keterandalan secara smart grid bisa didukung dengan menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). SCADA mempunyai peran untuk memonitor dan mengendalikan sistem jaringan distribusi tersebut. Bagian-bagian yang mendukung SCADA diantaranya adalah peralatan yang ada di site plant dan central computer. Sistem SCADA tidak akan berfungsi baik bilamana tidak didukung oleh piranti deteksi dan algoritma yang digunakan untuk memproses informasi dan mengendalikan piranti SCADA tersebut. Pada penelitian ini, Fuzzy Logic digunakan untuk mendeteksi besarnya beban di setiap unit pembangkit, mendeteksi gangguan yang terjadi akibat arus lebih, tampilan central computer berupa aplikasi SCADA yang didalamnya sudah diimplementasikan perhitungan Fuzzy Logic. Sistem yang dibuat mempunyai empat pembangkit yang membentuk sebuah grid yang diharapkan mampu untuk resource sharing saat terjadi gangguan. Di setiap unit pembangkit telah terpasang sensor arus beban, sensor arus pembangkit dan switch. Fungsi keanggotaan Fuzzy Logic untuk variabel arus beban adalah low (0-100mA), medium (25-225mA) dan high (150-250mA) dan variabel kondisi switch adalah open (0-16V) dan close (8-24V). Dari fungsi keanggotaan tersebut didapatkan 81 rule base yang digunakan. Pada penelitian ini, sistem yang dibuat mampu untuk melakukan pencarian gangguan dengan cara menganalisis data masukkan sensor arus sehingga mampu mengambil keputusan unit pembangkit mana yang mengalami gangguan dan unit pembangkit mana yang diharapkan mampu untuk mengatasi gangguan tersebut. Kriteria pengambilan keputusan ini didasarkan pada adanya daya yang lebih pada unit pembangkit lain, mencukupi kebutuhan dan letak unit pembangkit tersebut berdekatan.