Daftar Isi:
  • UD. Andita merupakan usaha dagang pengolahan marmer yang didirikan pada tahun 2003, sebelumnya itu bernama UD.Cakra. Dalam melakukan proses produksi, UD. Andita tidak mengindahkan faktor K3 yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan yang dapat dialami oleh pekerja. Dengan adanya proses produksi setiap harinya, maka para pekerja kemungkinan dapat mengalami potensi kecelakaan serta gangguan kesehatanyang dialami oleh 25 pekerja. Berdasarkan identifikasi bahaya ditemukan sebanyak 25 temuan bahaya kecelakaan dan gangguan kesehatan yang dialami pekerja, contohnya seperti pada proses pemolesan yang menggunakan bahan kimia berupa amonia dan hydrogen peroksida, dimana pekerja tidak menggunakan masker penutup hidung sehingga pekerja terkena paparan bahan kimia tersebut yang dapat menimbulkan gangguan pernafasan,. Maka dari itu perlu adanya identifikasi potensi bahaya dan gangguan kesehatan apa saja yang ada pada setiap proses produksi lantai marmer di UD. Andita, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk menghindari serta mengurangi bahaya dan gangguan kesehatan agar pekerja dapat bekerja secara aman dan nyaman. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification And Risk Assessment (HIRA). Hazard Identification And Risk Assessment (HIRA) mengidentifikasi potensi bahaya dan gangguan kesehatan apa saja yang ada pada setiap proses pengolahan batu marmer di UD. Andita. Setelah mengidentifikasi potensi bahaya dan gangguan kesehatan sebanyak 25 temuan bahaya sesuai dengan observasi, selanjutnya adalah dilakukannya penilaian risiko terhadap bahaya yang telah teridentifikasi untuk melihat bahaya apa saja yang memiliki risiko yang besar. Langkah selanjutnya yaitu perangkingan terhadap bahaya dari hasil penilaian risiko yang nantinya dapat segera untuk diperbaiki. Tahap selanjutnya adalah dengan membuat rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan yang ada untuk dapat memberikan perbaikan. Hasil penelitian ini adalah terdapat 3 macam risiko yaitu risiko tinggi sebanyak 35 risiko, risiko sedang sebanyak 27 risiko, dan risiko rendah sebanyak 9 risiko sehingga totaal risiko sebanyak 71 risiko. Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan perbaikan untuk menghindari serta mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan yang muncul. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah melengkapi alat pelindung diri, membuat visual display tentang pemakaian K3, meningkatkan kegiatan sosialisasi tentang K3, perbaikan mengatur susunan material, memasang tanda peringatan pada rak perkakas dan tutup panel listrik, menambah saluran pembuangan air, melakukan pengecekan oleh maintenance, merekatkan kabel dengan menggunakan klem kabel, dan membuat alat bantu dorong serta SOP dan check sheet.