Analisis Pengaruh Investasi Asing Dan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1981-2014
Main Author: | Napitupulu, Alexander |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2596/1/Alexander%20Napitupulu.pdf http://repository.ub.ac.id/2596/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1)ada atau tidaknya hubungan antara pinjaman luar negeri pemerintah dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia,dan (2) variabel yang digunakan berupa data pinjaman luar negeri pemerintah, penanaman modal asing di Indonesia serta tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berupa data tahun dari tahun 1981-2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa (1) pinjaman luar negeri dan penanaman modal asing berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu R Square sebesar 0,951158 hal ini mengambarkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen sebesar 95% adapun 5% lagi dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini seperti ekspor –impor, kurs, dan PMDN. Tetapi Utang Luar negeri yang turut mendorong Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut ternyata tidak dirasakan oleh semua pihak hal ini ditunjukkan oleh rasio gini yang sudah di point 0.41 ini berarti pertumbuhan ekonomi itu ternyata tidak efektif mengurangi kemiskinan dan ketidak merataan di Indonesia, ini membuat utang yang seperti sudah menjadi kewajiban setiap tahunnya hanya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan nominal yang dikeluarkan untuk membayar cicilan bunga membuat pertumbuhan ekonomi itu justru seakan hanya untuk membayar cicilan bunga tersebut. Investasi yang ada di Indonesia saat ini memang turut meningkatkan pertumbukan ekonomi Indonesia, namun ini hanya dalam batas pertumbuhan ekonomi saja tidak dibarengi dengan berkurangnya angka kemiskinan bahkan setiap tahun justru rasio gini Indonesia semakin besar, ini mungkin dikarenakan jenis investasi yang masuk ke Indonesia adalah jenis investasi yang padat modal dan membutuhkan tenaga kerja terdidik sehingga tidak mendorong untuk mengurangi angka kemiskinan