Analisis Penjadwalan Ulang (Reschedule) Proyek Pembangunan Gedung Pertanahan Kabupaten X Dengan Metode Resource Leveling
Main Author: | Simbolon, Vathrisya Magdalena |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2563/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/2/5.%20BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/3/6.%20BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/4/7.%20BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/5/8.%20BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/6/9.%20BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/7/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2563/ |
Daftar Isi:
- CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Salah satu proyek yang baru dikerjakan pada perusahaan ini adalah Proyek Pembangunan Gedung Pertanahan Kabupaten X. CV. XYZ masih mengalami keterlambatan dan ketidaksesuaian waktu dalam peyelesaian proyek. Perencanaan proyek yang dilakukan masih secara acak kegiatan apa yang harus dilakukan tanpa memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Sehingga pada realisasi pengerjaan proyek terdapat delay pengerjaan proyek. Delay proyek yang terjadi mengharuskan pihak perusahaan melakukan penambahan pekerjaan untuk meminimalisir keterlambatan proyek yang signifikan. Penambahan sumber daya berakibat pada biaya yang dikeluarkan lebih besar dari rencana. Hal ini mengindikasikan ketidaktepatan melakukan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penjadwalan ulang yang dilakukan dengan PDM (Precedence Diagram Method) dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya. Penelitian ini melakukan penjadwalan ulang dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dan pemerataan sumber daya (Resource Leveling) dengan sumber daya yang terbatas. Tahap pertama adalah membuat work breakdown stucture (wbs) dari aktivitas kegiatan proyek. Kemudian membuat jaringan kerja sesuai dengan hubungan keterkaitan antar aktivitas (overlapping). Setelah pembuatan jaringan kerja lalu dilakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur untuk mengetahui nilai Early Start (ES), Early Finish (EF), Latest Start (LS), Latest Finish (LF). Nilai tersebut digunakan dalam menentukan lintasan kritis dan waktu penyelesaian proyek. Kemudian tahap kedua pada penelitian ini akan dilakukan pemerataan sumber daya (Resource Leveling). Pemerataan sumber daya dilakukan dengan menggunakan metode heuristik paralel. Perencanaan waktu proyek Pembangunan Gedung Pertanahan Kabupaten X adalah selama 150 hari, sedangkan realisasinya selama 153 hari dengan melakukan penambahan sumber daya. Berdasarkan hasil Penjadwalan ulang yang dilakukan dengan menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) tanpa memperhatikan sumber daya, diperoleh waktu penyelesaian proyek selama 146 hari dengan 21 kegiatan yang termasuk lintasan kritis. Waktu yang diperoleh tersebut lebih cepat dari rencana dan realisasi. Resource leveling dilakukan dengan sumber daya terbatas menghasilkan waktu pengerjaan proyek selama 178 hari kerja. Jumlah sumber daya yang digunakan untuk proyek Pembangunan Kantor Pertanahan Kabupaten X bedasarkan hasil perhitungan dengan PDM dan aktual bersifat fluktuatif antara 5-30 orang. Setelah resource leveling dengan sumber daya yang tersedia sebanyak 15 orang dengan 10 pekerja, 2 tukang kayu dan 3 tukang besi penggunaan sumber daya lebih merata. Dari perhitungan biaya tenaga kerja yang telah dilakukan, dapat diketahui biaya tenaga kerja setelah dilakukan resource leveling adalah sebesar Rp222.420.000. Sedangkan biaya tenaga kerja aktual dengan memperhatikan keterbatasan waktu (time constraint) mencapai nilai sebesar Rp473.299.000. Selisih biaya tenaga kerja existing dengan hasil perhitungan resource leveling adalah sebesar Rp 250.879.000. Selisih tersebut merupakan keuntungan yang diperoleh menggunakan resource leveling.