Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Keluarga Gerilya Karya Pramoedya Ananta Toer
Main Author: | Afifi, Ali |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2535/1/Ali%20Afifi.pdf http://repository.ub.ac.id/2535/ |
Daftar Isi:
- Karakter menjadi ciri khas setiap individu. Pendidikan karakter sudah seharusnya diajarkan mulai sejak seorang anak lahir. Terutama dalam lingkungan keluarga yang menjadi tempat seseorang menerima pendidikan pertama. Nilai-nilai pendidikan karakter religius, jujur, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab disusun oleh kemendiknas untuk diterapkan kepada pemuda-pemuda penerus bangsa melalui pendidikan sekolah ataupun di masyarakat. Nilai-nilai tersebut harus dipahami dan juga diamalkan agar seseorang memiliki karakter yang unggul. Novel keluarga gerilya karya Pramoedya Ananta Toer yang di dalamnya menceritakan tentang pendidikan, mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui tokoh Saaman sebagai kakak tertua. Salah satunya ialah Pram menggambarkan cerita melalui Saaman sebagai tokoh utama yang mengajari Hasan untuk berkata jujur agar kelak bisa menjadi seorang jendral. Data yang ditemukan dalam novel keluarga gerilya sebanyak 45 data. Masing-masing nilai pendidikan karakter seperti religius hanya ditemukan lima data, nilai pendidikan karakter jujur terdapat empat data, nilai pendidikan karakter kerja keras terdapat tiga data, nilai pendidikan karakter mandiri terdapat lima data, nilai pendidikan karakter rasa ingin tahu terdapat tujuh data, nilai pendidikan karakter semangat kebangsaan terdapat 17 data, dan nilai pendidikan karakter tanggung jawab ditemukan sebanyak empat data. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penenliti. Novel keluarga gerilya karya Pramoedya Ananta Toer banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karakter semangat kebangsaan. Nilai semangat kebangsaan dalam koneteks sekarang bisa diterapkan dengan menjaga keutuhan bangsa dan mengakui serta menjaga ideologi negara yaitu Pancasila. Karena bagi Pram membela negara menjadi kewajiban yang harus ditaati oleh warganya. Sebuah nasib negara bergantung kepada masyarakatnya yang memahami harus dibawa kemana negara tersebut.