Kotak Pandora Pantai Pangi: Dinamika Konflik Wisata Desa Tumpakkepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar
Main Author: | Sari, Pipit Puspita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2494/1/1.%20Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/2/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/3/3.%20BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/4/4.%20BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/6/6.%20BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/7/7.%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/2494/ |
Daftar Isi:
- Desa Tumpakkepuh merupakan desa yang memiliki banyak wisata alam. Salah satunya Pantai Pangi yang dikelola oleh Pokdarwis “Cemoro Sewu”. Pengelolaan yang dilakukan memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan Pantai Pangi. Namun pengelolaan Pokdarwis mengalami konflik intern dan mereka pecah menjadi dua kelompok. Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah mengapa dinamika konflik Pantai Pangi bisa terjadi dan bagaimana masyarakat mengelola konflik di Pantai Pangi. Tujuan penelitian ini yaitu memetakan permasalahan yang ada di Pantai Pangi dengan mendeskripsikan awal mula pengelolaan Pantai Pangi sampai terbentuknya konflik dan melihat bagaimana konflik tersebut dikelola. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi untuk mendeskripsikan data temuan secara detail, jelas dan sistematis terkait isu permasalahan yang diangkat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil menunjukkan bahwa konflik yang ada di Pantai Pangi merupakan konflik perebutan sumber daya yaitu Pantai Pangi yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena semakin banyak pengunjung yang datang. Sehingga disini kelompok masyarakat saling berpolitik untuk mendapatkan kekuasaan Pantai Pangi. Selain itu peneliti juga melihat dari pengelolaan konflik yang terjadi, bahwa terdapat kelompok masyarakat yang menggunkan gaya berkonflik kompetisi sehingga konflik yang ada di Pantai Pangi menjadi langgeng. Namun hal tersebut dapat diredam dengan adanya kelompok yang memilih menggunkan gaya menghindar atau mengakomodasi konflik serta mengalah dalam setiap konflik yang muncul. Akhirnya konflik yang ada di Pantai Pangi tercipta perdamaian, namun perdamian yang masih bersifat negatif. Dimana ketika isu-isu tekait permasalahan muncul, maka konflik tersebut akan tercipta kembali.