Narrative Structure Of Sayembara Adu Jago As Oral Tradition In Sanggar Asmorobangun, Pakisaji, Malang
Main Author: | Khairaa, Ellif Shiffiyn |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2491/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/2/2.%20BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/3/3.%20BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/4/4.%20BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/5/5.%20BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/6/6.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2491/ |
Daftar Isi:
- Cerita Panji adalah cerita klasik dari Jawa yang menceritakan tentang kepahlawanan. Cerita Panji berasal dari sastra lisan dimana dari waktu ke waktu, cerita panji pun berkembang hingga memiliki berbagai macam versi bergantung pada kreatifitas pendongengnya. Cerita Panji juga bertransformasi ke dalam bentuk seni gerak tari dan wayang. Salah satu wayang yang terkenal yang membawakan cerita Panji adalah Wayang Topeng Malangan. Salah satu sanggar Wayang Topeng Malangan yang masih aktif menjaga tradisi budaya ini adalah Sanggar Asmorobangun di Pakisaji, Malang. Akan tetapi, dari berbagai versi yang berkembang Sanggar Asmorobangun menyediakan tujuh cerita yang berbeda yang kesemuanya membawakan cerita tentang keluarga Panji Asmorobangun. Banyak dari cerita yang dibawakan menceritakan tentang cerita cinta yang berpusat pada tokoh Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Salah satu cerita yang di bawakan adalah Sayembara Adu Jago, cerita ini fokus pada anak Panji Asmorobangun, Panji Laras. Penulis menerapkan teori dari Vladimir Propp untuk mengetahui struktur naratif serta fungsi pelaku dan skema pergerakan cerita pada teks narasi dengan judul Sayembara Adu Jago sebagai sastra lisan di Sanggar Asmorobangun, Pakis Aji, Malang. Hal ini untuk mengetahui bahwa karakter adalah komponen terpenting pada cerita. Data yang berupa teks narasi Sayembara Adu Jago di dapat dari hasil transkrip wawancara dengan pemilik Sanggar Asmorobangun yakni, Pak Handoyo. Terdapat tiga belas fungsi narasi pada teks Sayembara Adu Jago. fungsi narasi tersebut dimulai dengan fungsi Violation (δ), Trickery (ε), Villainy (A), Lack (a), Mediation (B) Departure (), Struggle (H), Victory (I), Liquidation of Lack (K), Returns (R), Recognition (Q), Exposure (Ex), dan diahiri dengan fungsi Wedding (W). Dari tiga belas urutan fungsi narasi tersebut, terdapat empat fungsi pelaku yang di temukan pada objek penelitian ini. Terdapat Villain, Hero, Princess, dan Father of Princess. Skema pergerakan cerita dikategorikan ke tipe kedua yaitu pergerakan kedua dimulai sebelum pergerakan pertama berhenti. Melalui skema pergerakan cerita ini juga menunjukkan tentang nilai budaya jawa tentang kesempurnaan keluarga. Hal ini bisa dilihat dari lengkapnya sebuah keluarga.