Analisis Injeksi Pembangkit Photovoltaic 5 Mwp Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Di Kupang
Daftar Isi:
- Saat ini telah dibangun PLTS atau PV oleh PT. LEN Industri Bandung di Desa Oelpuah Kecamatan Kupang Tengah dengan kapasitas 5 MWp sekaligus menjadi PV terbesar di Indonesia saat ini dan yang pertama di bangun oleh Independent Power Producer (IPP). PV ini diinterkoneksikan dengan bus di penyulang express tegangan menengah 20 kV. Menurut informasi dari PT. PLN sektor NTT bahwa PV yang dibangun sebesar 5 MWp tidak bisa injeksi daya kesistem jaringan secara penuh. Injeksi daya baru PV ke sistem jaringan hanya sebesar 2,8 MWp. Dengan adanya permasalahan injeksi PV yang tidak bisa maksimal sesuai daya terpasang 5 MWp, maka dilakukan penelitian untuk mengevaluasi injeksi PV baru. Dari hasil penelitian bahwa PV tidak bisa injeksi maksimal 5 MWp dikarenakan sistem kerja PV tidak menggunakan battery yang berakibat daya yang keluar dari PV tidak stabil. Ketika terjadi mendung daya PV menurun dengan cepat dan ketika mendapatkan sinar matahari daya PV meningkat dengan cepat. Ini menyebabkan frekuensi pada sistem jaringan distrbusi mengalami penurunan dan kenaikan yang signifikan. Penurunan frekuensi yang secara mendadak dikarenakan daya PV sebesar 5 MWp hilang dari sistem, maka akan menyebabkan frekuensi mengalami penurunan diluar standar dan kembali ke frekuensi semula membutuhkan waktu yang lama sehingga under frequency relay mengalami trip. Kembalinya frekuensi dengan waktu yang lama dikarenakan setting karakteristik droop tidak tepat yaitu pada setelan 5%. Ada 2 alternatif yang yang diberikan yaitu: alternatif pertama yang diberikan setting karakteristik droop harus diperkecil nilainya menjadi 1% sehingga respon terhadap perubahan frekuensi lebih sensitif. Hal itu dikarenakan tidak semua pembangkit memiliki droop sehingga ketika kehilangan daya PV tidak semua pembangkit bisa memikul daya PV yang hilang. Alternatif kedua yang diberikan jika karakteristik droop tetap 5% maka semua pembangkit yang ada di sistem jaringan Kupang harus dipasang governor sehingga disemua pembangkit mampu memikul kehilangan daya PV. Ini mengacu pada peraturan menteri ESDM 03, 2007 bahwa semua pembangkit harus menyetel karakteristik droop governor 5% kecuali diizinkan oleh Pusat Pengaturan Beban untuk menyetel pada tingkat yang lain. Pada saat terjadi gangguan, sistem berada dalam kondisi yang stabil. Ketika diberikan gangguan di GI, penyulang dan generator, grafik dari stabilitas tegangan bus, frekuensi dan sudut rotor generator mengalami osilasi setelah gangguan. Namun, osilasi tersebut bisa mencapai steady state dengan waktu yang singkat.