Analisis Gap Potensi Wisata Pantai Pelang Berdasarkan Potensi Wisata Pantai Karanggongso dan Pantai Prigi di Kabupaten Trenggalek

Main Author: Kurniawati, Syaroh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2373/1/SYAROH%20KURNIAWATI.pdf
http://repository.ub.ac.id/2373/
Daftar Isi:
  • Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai potensi pariwisata. Salah satunya objek wisata pantai Pelang di Kabupaten Trenggalek. Pantai pelang pernah mendapatkan penghargaan anugerah wisata nusantara Jawa Timur pada tahun 2012. Namun, menurut data yang didapatkan dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga jumlah pengunjung Objek Wisata Pantai Pelang masih rendah dibandingkan dengan pantai Karanggongso dan pantai Prigi. Ketiga Pantai tersebut merupakan wisata pantai yang dikelola Oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini bertujuan untuk manganalisis gap antara ekspektasi dan persepsi wisatawan pantai Pelang dibandingkan dengan pantai Karanggongso dan pantai Prigi dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan potensi wisata pantai Pelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kesenjangan. Tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada 100 responden. Penilaian gap dilakukan dengan menggunakan skala likert. Terdapat tiga komponen yang digunakan, yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan amenitas. Setelah mendapatkan data, kemudian melakukan perhitungan gap pada masing-masing pantai.. Selanjutnya dilakukan analisis penyebab kesenjangan dengan menggunakan route cause analysis. Route cause analysis merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui akar penyebab masalah yang sedang dihadapi. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil pada Gap atau kesenjangan yang terjadi pada komponen atraksi Pantai Pelang lebih besar dibandingkan dengan komponen atraksi pada pantai Karanggongso dan pantai Prigi, gap terbesar pada pantai Pelang yaitu ada pada item pernyataan lingkungan disekitar obyek wisata terjaga kebersihannya. Hasil nilai rata-rata Gap dari komponen Atraksi adalah sebesar -0.797. Sedangkan pada pantai Karanggongso dan pantai Prigi memiliki rata-rata nilai gap sebesar -0,457 dan -0,642. Gap yang terjadi pada komponen aksesibilitas Pantai Pelang lebih besar dibandingkan dengan komponen aksesibilitas pada pantai Karanggongso dan pantai Prigi, item pernyataan dengan gap paling tinggi pada komponen aksesibilitas pantai pelang yaitu terdapat transportasi umum yang membawa wisatawan menuju lokasi objek wisata. Rata-rata nilai Gap yang dihasilkan pada komponen Aksesibilitas pantai pelang adalah sebesar -0.792, sedangkan pada pantai Karanggongso dan pantai Prigi rata-rata gap yang dihasilkan yaitu sebesar -0,480 dan -0,695. Pada komponen amenitas pantai Pelang diketahui bahwa nilai gap tertinggi terdapat pada item pernyataan toilet terjaga kebersihannya. Pada Komponen Amenitas rata-rata nilai Gap yang dihasilkan pantai Pelang adalah -0.812. Sedangkan pada rata-rata gap yang dihasilkan pada pantai Karanggongso dan pantai Gap pada komponen Amenitas lebih kecil dibandingkan pantai Pelang, yaitu sebesar -0,459 dan -0,654. Rekomendasi Perbaikan yang diberikan adalah melakukan himbauan kepada wisatawan untuk menjaga lingkungan, menyediakan transportasi wisata dan menambahkan jumlah petugas kebersihan.