Semiotic Analysis On Connotative Meanings Of Public Service Advertisement Suara Hati Anak

Main Author: Muhammad, Filianto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2337/1/Filianto%20Muhammad.pdf
http://repository.ub.ac.id/2337/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penanda, petanda dan mengidentifikasikan makna konotasi yang terdapat pada setiap tanda dalam iklan layanan masyarakat Suara Hati Anak berdasarkan teori order of signification oleh Roland Barthes (1972). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan sumber data diambil dari iklan layanan masyarakat oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang berjudul Suara Hati Anak, yang dijadwalkan akan ditayangkan di stasiun televisi nasional selama empat minggu sampai 10 Juni 2016. Ada dua hal yang bisa disimpulkan dalam penelitian ini berdasarkan analisis data. Pertama, ada penanda dan petanda sebagai bagian dari denotasi pada tingkat denotatif yang ditemukan pada iklan layanan masyarakat Suara Hati Anak. Penanda ini dapat ditemukan di setiap elemen mencolok yang digambarkan pada adegan yang muncul sesuai konsepnya sebagai penanda makna tersebut. Penanda dan petanda sama-sama saling mendukung untuk menciptakan kerangka gagasan plot. Kedua, semua yang ditandai dari denotasi sebagai urutan pertama penandaan menjadi penanda konotasi sebagai urutan kedua penandaan. Penulis menganalisisnya dengan menggunakan teori Roland Barthes, juga dianalisis berdasarkan pesan yang terkandung. Selain itu, iklan layanan publik ini nampaknya dikombinasikan dengan penerapan metode "Oposisi Biner" yang ditemukan oleh Saussure untuk mendapatkan pemahaman yang sangat akurat dari para penonton karena pesan tersebut akan menjadi lebih jelas dan terfokus, karena kemampuannya untuk mengklarifikasi makna menggunakan penggambaran sebaliknya. Bagi peneliti selanjutnya yang juga ingin fokus dalam menganalisa metode "Oposisi Biner", peneliti menyarankan untuk menggunakan metode lain dalam mengumpulkan data, seperti, memberi wawancara atau kuesioner kepada audiens atau pendengar, dan menanyakan interpretasi mereka sebagai respon dari implementasi "Oposisi Biner" dalam sebuah iklan. Dengan menggunakan metode lain, peneliti selanjutnya tidak hanya mendapatkan informasi lebih spesifik berdasarkan interpretasi mereka sendiri, namun juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap bagaimana dampak implementasi "Oposisi Biner" dalam sebuah iklan dalam hal kemampuan mengklarifikasi makna dengan menggunakan yang visualisasi berlawanan.