Daftar Isi:
  • PT Otsuka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi. Produknya antara lain adalah cairan infus dan cairan injeksi, nutrisi klinis, obat-obat etikal tablet dan sirup, infusion set dan makanan kesehatan. Dari berbagai macam supplier bahan baku yang bekerjasama dengan PT Otsuka, supplier yang masih kurang baik kinerjanya adalah supplier inner box dan kantong HDPE. Permasalahan terhadap kinerja supplier, antara lain adalah terjadi keterlambatan pengiriman, kuantitas yang dikirimkan tidak sesuai dengan permintaan perusahaan, kualitas produk yang dikirimkan tidak memuaskan karena terdapat cacat produk. Selama ini pemilihan supplier di PT Otsuka Indonesia hanya terpaku pada kriteria kualitas, harga dan pelayanan yang diberikan supplier namun tidak mempertimbangkan kriteria lainnya. Inner box dan kantong HDPE merupakan bahan baku yang penting karena untuk menjaga stabilitas dan mutu produk akhir, sehingga kerjasama dengan pihak supplier produk tersebut harus selalu dievaluasi kinerja supplier. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini menentukan kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan, menghitung bobot kriteria dan subkriteria, melakukan penlaian kinerja supplier, dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada supplier dan perusahaan. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam evaluasi kinerja supplier. Selanjutnya dilakukan perhitungan bobot dari setiap kriteria dan subkriteria dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Setelah mendapatkan nilai bobot krieteria dan subkriteria, dilanjutkan dengan menghitung tingkat kepuasan dan ketidakpuasan perusahaan dari masing-masing subkriteria terhadap supplier inner box dan kantong HDPE dengan metode Standardized Unitless Rating (SUR) untuk mengetahui supplier mana yang memberikan hasil kinerja terbaik. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memberikan rekomendasi perbaikan untuk supplier dan perusahaan. Hasil dari penelitian ini berupa 8 kriteria dengan 20 subkriteria yang digunakan untuk evaluasi kinerja supplier. Berdasarkan hasil dari metode AHP, didapatkan bobot kriteria terbesar, yaitu kriteria quality dengan nilai bobot sebesar 0,188 dan bobot subkriteria terbesar, yaitu subkriteria “ketepatan waktu pengiriman” dengan nilai bobot sebesar 0,092. Hasil dari penilaian kinerja dengan metode SUR untuk supplier inner box tertinggi hingga terendah yaitu CV Cipta Printing (5,798), CV Aneka Printing (-1,083) , dan CV Krisna Printing (-1,887) sedangkan untuk supplier kantong HDPE dari tertinggi hingga terendah yaitu CV Buana Printing (2,718), dan CV Kiky (-2,770). Hasil dari rekomendasi perbaikan diberikan untuk setiap supplier dari masing-masing subkriterianya. Rekomendasi untuk perusahaan dan supplier yaitu mengadakan kegiatan sosialisasi, pemberian report kinerja, menerapkan sharing information, melaksanakan kontrak kerja sama dengan supplier berdasarkan pencapaian kinerja.