Praktik “Santri Ndalem” Di Pondok Pesantren (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Abul Faidl Desa Bakalan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar)
Main Author: | Choirina, Mei |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2236/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas praktik yang dilakukan oleh Santri ndalem di Pondok Pesantren Abul Faidl, di pondok pesantren ini praktik yang dilakukan “Santri ndalem” memang sudah menjadi budaya pondok pesantren bahkan tetap dijalankan di era modern seperti sekarang ini. Praktik ini melibatkan santri salafi, santri formal dan santri yang telah lulus dari pondok pesantren. Penelitian ini berfokus pada praktik dalam abdi ndalem serta hubungan patron klien antara santri dengan kyai dan keluarganya dalam kegiatan abdi ndalem di Pondok Pesantren Abul Faidl. Penelitian ini menggunakan teori dari James C Scott tentang patron-klien. Teori ini digunakan untuk menganalisis dan menggambarakan patron klien diantara santri dengan kyai dan keluarganya yang terlibat dalam praktik abdi ndalem di Pondok Pesantren Abul Faidl. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan datanya mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta penentuan informanya menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa praktik yang dilakukan Santri ndalem ini berupa abdi ndalem di pondok pesantren dijalankan oleh Santri ndalem berdasarkan perintah dari kyai dan keluarganya. Sebagian juga karena ada dari kesadaran santri yang menginginkan untuk abdi ndalem. Dalam praktiknya, abdi ndalem yang dilakukan santri salafi dan santri formal akan berbeda dalam segi intensitasnya. Hal ini lantaran jadwal kegiatan santri formal lebih padat dan terikat dengan sistem pendidikan formal yang tidak sama dengan sistem pendidikan salafi. Kemudian pola patron klien diantara santri dengan kyai dan keluarganya ini memang telah terpelihara sejak kepemimpinan sebelumnya dan berjalan sampai saat ini. Keduanya terlibat hubungan timbal balik, pertukaran sumberdaya dan saling ketergantungan. Akan tetapi yang menarik disini patron-klien antara santri dan kyai tidak sepenuhnya sama seperti patron klien yang digadang-gadang oleh Scott, dalam hal ini klien tidak terus menerus menjadi pihak yang terdominasi atau terkuasai. Melainkan dia juga posisi tawar yang cukup kuat.