Perubahan Daya Dukung dan Pengembangan Tanah Ekspansif akibat Stabilisasi dengan DSM Berpola Triangular dengan Variasi Jarak dan Panjang Kolom Diameter 4cm Menggunakan Kapur

Main Author: Puspito, Abthal Hazazi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2235/1/Puspito%2C%20Abthal%20Hazazi.pdf
http://repository.ub.ac.id/2235/
Daftar Isi:
  • Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah dengan tanah ekspansif. Tanah ini memiliki sifat kembang susut yang tinggi dan juga nilai daya dukung yang rendah pada kondisi jenuh. Hal ini tentu menjadi masalah apabila akan dilakukan pengembangan infrastruktur diatasnya, salah satu permasalahan yang ditimulkan adalah terjadi retakan pada konstruksi perkerasan jalan. Maka perlu dilakukan perbaikan pada tanah ekspansif tersebut untuk mengurangi sifat kembang susut dan memberikan nilai daya dukung lebih. Pada peneitian ini dilakukan perbaikan dengan cara stabilisasi, stabilisasi merupakan pencampuran tanah dengan bahan pencampur untuk memperbaiki sifat tanah. Stabilisasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan kapur sebagai bahan pencampur. Stabilisasi pada kapur diharapkan dapat merubah sifat plastis pada tanah ekspansif sehingga dapat mengurangi potensi kembang pada tanah ekspansif. Selain itu reaksi tanah dengan kapur diharapkan dapat memperkaku, sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah ekspansif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan nilai daya dukung serta potensi mengembang (swelling) akibat stabilisasi. Selain dilakukan stabilisasi penuh, akan dilakukan beberapa variasi stabilisasi menggunakan kolom DSM tipe triangular dengan diameter 4cm. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan konfigurasi paling efisien yang dapat diaplikasikan pada perbaikan tanah ekspansif di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro dengan membandingkan hasil penelitian dengan daya dukung izin dan pengembangan izin pada daerah tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan meningkatkan nilai daya dukung tanah dari 13 kg/cm2 menjadi 42,4 kg/cm2 dan mampu mengurangi potensi pengembangan dari 5,659% menjadi 0,136% akibat perbaikan dengan stabilisasi penuh. Pada penelitian variasi jarak dan panjang kolom DSM tipe triangular berdiameter 4cm, menunjukan bahwa nilai daya dukung tertinggi diperoleh pada jarak yang dekat dan kolom terpanjang sebesar 38 kg/cm2. Apabila dibandingkan dengan nilai daya dukung yang diizinkan dengan faktor keselamatan sebesar 1,4 seluruh konfigurasi memenuhi batas tersebut dengan nilai daya dukung terkoreksi paling kecil 15,43 kg/cm2 dan nilai daya dukung yang terjadi di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro pada konstruksi perkerasan jalan sebesar 2,5215 kg/cm2. Sedangkan untuk pengembangan dilakukan percobaan pendekatan dengan rasio perbaikan yang nantinya akan menghasilkan rumus regresi, dari rumus tersebut akan didapatkan potensi pengembangan yang terjadi pada variasi kolom DSM. Dari hasil analisis pada rumus regresi didapatkan semakin dekat jarak kolom dan semakin panjang kolom akan mengurangi potensi pengembangan yang terjadi. Dan untuk konfigurasi paling efisien untuk Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro adalah konfigurasi dengan jarak 1D (4cm) dan panjang kolom (Df)= 15cm dengan potensi pengembangan 0,78%.