Pemberian Protein Lectin-Like Oxidized Receptor-1 (Lox-1) Menurunkan Jumlah Sel Dendritik Aorta Rattus Norvegicus Wistar Dengan Diet Aterogenik
Main Author: | Sikome, Melati Ester |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2231/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/7/BAB%20VI.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/8/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/2231/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Aterosklerosis merupakan respons inflamasi kronis terhadap deposit lipoprotein, terutama oxidized Low Density Lipoprotein (ox-LDL), pada dinding arteri. Pada endotel arteri, LOX-1 adalah reseptor utama ox-LDL. Ikatan ox-LDL dengan LOX-1 menyebabkan disfungsi endotel yang merangsang migrasi sel-sel inflamasi seperti monosit, limfosit, dan sel dendritik ke lokasi radang. Ikatan ox-LDL dengan LOX-1 juga berperan dalam progresivitas dan kerentanan lesi aterosklerotik. Penelitian terkini mengarah pada LOX-1 sebagai target terapi dalam pencegahan aterosklerosis. Pemberian protein LOX-1 diharapkan menginduksi produksi antibodi anti LOX-1 yang akan menghambat ikatan LOX-1 dengan ox-LDL sehingga mencegah proses aterosklerosis. Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian protein LOX-1 dapat menurunkan jumlah sel dendritik aorta tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar yang diberi diet aterogenik. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan subyek 28 ekor tikus jantan Rattus norvegicus galur Wistar. Tikus dibagi dalam 7 kelompok: kontrol negatif yang diberi diet normal, kontrol positif yang diberi diet aterogenik, dan kelompok perlakuan P1 sampai P5 yang masing-masing diberi diet aterogenik dan injeksi subkutan protein LOX-1 dengan dosis 1 ng+alum, 10 ng+alum, 100 ng+alum, 1000 ng+alum dan alum saja. Pada akhir penelitian, jaringan aorta tikus diambil untuk penghitungan jumlah sel dendritik dengan metode immunohistokimia. Hasil: Kelompok tikus yang mendapatkan suntikan protein LOX-1 dengan ajuvan alum menunjukkan penurunan rerata jumlah sel dendritik aorta. Uji One-Way ANOVA menunjukkan perbedaan bermakna rerata jumlah sel dendritik kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol positif (p = 0,000). Kesimpulan: Pemberian protein LOX-1 dengan ajuvan alum menurunkan jumlah sel dendritik aorta pada tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diberi diet aterogenik.