Performansi Electrolyzer Dry Cell Pada Beberapa Jenis Material Elektroda Dan Jumlah Pelat Netral
Main Author: | Syaifuddin, Fahmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2229/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2229/ |
Daftar Isi:
- Salah satu proses pemanfaatan air sebagai energi alternatif adalah elektrolisis air. Proses elektrolisis terhadap air merupakan reaksi pemecahan senyawa penyusun air (H2O) menjadi unsur oksigen (O2) dan .hidrogen gas (H2) dengan bantuan arus listrik DC yang mengalir melalui larutan tersebut. Pada proses elektrolisis gas yang dihasilkan berupa campuran H2 dan O2 yang disebut dengan istilah Brown’s Gas. Brown’s gas dapat dihasilkan dengan electrolyzer dry cell maupun wet cell, dari kedua tipe tersebut memiliki perbedaan yaitu elektroda pada tipe dry cell hanya sebagian luasan yang tercelup larutan elektrolit karena dibatasi oleh o-ring, sedangkan elektroda pada tipe wet cell seluruhnya tercelup pada larutan elektrolit. Pada penelitian ini mengunakan tipe dry cell dengan jenis material tembaga 11000, kuningan C26800, aluminium 1100, dan stainless steel 304L. Tujuan’ dari penelitian untuk mengamati performansi electrolyzer dry cell pada beberapa jenis material elektroda dan jumlah pelat netral dan sebagai bentuk estafet penyempurnaan bahan bakar air. Tebal pelat yang digunakan 1 mm dan jarak celah yang digunakan 1,5 mm. Elektrolit yang digunakan adalah campuran air dan NaOH dengan fraksi massa 1,77% dalam 2,5 liter dengan arus yang dialirkan sebesar 10 A. jumlah pelat netral yang digunakan adalah 2, 4, dan 6 buah pada beberapa tipe generator A (tanpa pelat sisi), B (1 pelat sisi), dan C (2 pelat sisi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa material dengan potensial elektroda yang rendah akan mengakibatkan peningkatan suhu pada saat reaksi elektrolisis yaitu dengan suhu tertinggi 69.98 oC pada material aluminium.peningkatan suhu akan meningkatkan hambatan pada material sehingga produktivitas menurun. Pada konsumsi daya, material stainless steel memiliki nilai terendah pada tipe B dengan 2 pelat netral sebesar 144,4 watt. Semakin bertambah jumlah pelat netral akan meningkatkan produktivitas gas HHO dan konsumsi daya. Dan efisiensi tertinggi dihasilkan pada generator tipe B dengan jumlah pelat netral 2 sebesar 68,5%.