Daftar Isi:
  • Latar Belakang: ISK merupakan penyakit infeksi yang sering dijumpai. ISK sering bergejala ringan, walaupun terkadang bisa timbul komplikasi berat yaitu sepsis. Pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis ISK adalah kultur urine, tetapi pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lama, karena itu diperlukan diagnosis dini dari ISK. Tujuan penelitian untuk mencari petanda biologi diagnosis ISK yang lebih cepat dibanding kultur urine. HBP adalah homolog inaktif dari serine protease yang ada di dalam netrofil, yang dilepaskan dari neutrofil pada proses inflamasi. LE adalah suatu enzim yang diproduksi oleh leukosit terutama neutrofil, LE dilepaskan oleh granul dari neutrofil saat lisis setelah memfagosit antigen. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan selama 4 bulan terhadap 52 pasien dengan gejala ISK dan 16 subyek kontrol sehat. Kadar U-HBP diperiksa dengan metode ELISA sedangkan LE diperiksa menggunakan carik celup. Hasil: Nilai diagnostik untuk U-HBP didapatkan sensitivitas 96,08%, spesifisitas 94,12%, Nilai Ramal Positif (NRP) 98,00%, Nilai Ramal Negatif (NRN) 88,89% dan untuk LE didapatkan nilai sensitivitas 76,47%, spesifisitas 94,12%, NRP 97,50%, NRN 57,14%. Didapatkan korelasi yang positif lemah antara kadar U-HBP dan LE pada penderita ISK dengan r: 0.378 (p: 0,000) Kesimpulan: U-HBP memiliki nilai diagnostik yang lebih bagus daripada LE untuk diagnosis ISK