Kajian Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Dengan Relokasi Sectionalizer Pada Penyulang Pujon Dengan Pembangkit Terdistribusi

Main Author: Dhuha, Syamsu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2220/1/SYAMSU%20DHUHA.pdf
http://repository.ub.ac.id/2220/
Daftar Isi:
  • Penyulang Pujon merupakan penyulang tipe radial yang menerima energi listrik dari Gardu Induk Sengkaling, Malang, Jawa Timur. Penyulang Pujon memiliki 8 sectionalizer dan 1 recloser. Pada kondisi eksisting, arus hubung singkat hanya dipengaruhi energi listrik yang dikirim dari gardu induk. Arus hubung singkat semakin besar ketika pembangkit terdistribusi ditambahkan ke dalam jaringan, sehingga sistem membutuhkan respon peralatan proteksi lebih cepat untuk melokalisir gangguan. Penelitian ini mengkaji keandalan dan setelan dari sectionalizer dan recloser pada penyulang Pujon dengan penambahan pembangkit terdistribusi. Metode yang digunakan yaitu analisis pendekatan dampak kegagalan (fault hazard analysis). Metode ini menganalisis bahaya kegagalan suatu peralatan kepada keseluruhan sistem distribusi. Hasil analisis yaitu beberapa rekomendasi tentang kondisi masing-masing daerah bagian apakah sudah baik atau perlu dilakukannya relokasi sectionalizer. Simulasi gangguan hubung singkat dua fasa dan tiga fasa pada kondisi eksisting dan kondisi penambahan pembangkit terdistribusi menggunakan program aplikasi ETAP 12.6.0. Hasil simulasi yaitu nilai arus hubung singkat, waktu respon recloser dan sectionalizer, dan jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman. Hasil analisis dan simulasi yaitu nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIDI dan CAIDI) saat kondisi eksisting adalah 0,6852 kali/pelanggan/tahun, 0,00812 jam/tahun dan 0,01185 jam/tahun. Nilai indeks keandalan (SAIFI, SAIFI dan CAIDI) saat kondisi perencanaan relokasi sectionalizer turun menjadi 0,47485 kali/pelanggan/tahun, 0,0055 jam/tahun dan 0,01155 jam/tahun. Nilai terkecil dari arus hubung singkat dua fasa dan tiga fasa saat kondisi eksisting adalah 669A dan 772A, sedangkan saat kondisi penambahan pembangkit terdistribusi adalah 670A dan 774A. Nilai terbesar dari arus hubung singkat dua fasa dan tiga fasa saat kondisi eksisting adalah 7.832A dan 9.044A, sedangkan saat kondisi penambahan pembangkit terdistribusi adalah 7.837A dan 9.049A. Waktu respon dari sectionalizer dan recloser untuk melokalisir gangguan (fault clearing time) saat kondisi penambahan pembangkit terdistribusi menjadi lebih cepat dari kondisi eksisting. Perencanaan relokasi sectionalizer menyebabkan jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman menjadi lebih sedikit dari kondisi eksisting.