Daftar Isi:
  • Pemilihan Kepala Desa merupakan sebuah mekanisme pemilihan umum untuk memilih kepala Desa. Pemilihan kepala desa serentak dilaksanakan selain untuk mendapatkan kepala desa baru, juga diharapkan dapat menghemat pengeluaran APBD serta mampu menekan terjadinya praktik botoh. Dengan ini Desa Pojok menarik untuk dijadikan lokasi penelitian karena memiliki jumlah Dusun terbanyak sebagai peserta Pilkades Serentak Kabupaten Blitar. Selain itu desa ini juga memperoleh jumlah anggaran pelaksanaan Pilkades terbesar dibandingkan dengan perolehan desa yang lain. Tinjauan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aktor Politik. Penggunaan teori ini karena sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi, yakni bagaimana aktor lokal mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pilkades. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif. Adapun tujuan penelitian adalah menemukan dan mendalami cara aktor politik lokal yang ada di Desa Pojok dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala Desa serentak Kabupaten Blitar 2016. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan fenomena bagaimana aktor politik lokal berhasil mempengaruhi partisipasi politik masyarakat Desa Pojok. Hal itu dilakukan dengan cara yang beragam, misalnya melalui sosialisasi program dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh calon kepala desa bersama tim sukses untuk mengajak masyarakat Desa Pojok untuk menggunakan hak pilihnya. Adapun fenomena lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah praktik money politic dan botoh yang terjadi dalam pemilihan kepala desa. Praktik botoh dapat memobilisir masyarakat Desa Pojok untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa. Sedangkan jumlah partisipasi diangka 75% meskipun terdapat praktik tersebut.