Pengaruh Bukaan Throttle Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar 6 Langkah Dengan Sistem Injeksi
Main Author: | Sarli, Maulana ishaq Febrian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2196/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/2/BAB%20I%20Compre.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/3/BAB%20II%20Compre.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/4/BAB%20III%20Compre.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/5/BAB%20IV%20Compre.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/6/BAB%20V%20Compre.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2196/ |
Daftar Isi:
- Saat ini hamper seluruh motor pembakaran dalam menggunakan siklus 4 langkah Otto. Alasan utama siklus 4 langkah Otto lebih diminati dari siklus 2 langkah Otto adalah kehematan bahan bakarnya.Oleh karena itu dapat dibuat deduksi bahwa motor bakar 6 langkah lebih hemat dari motor bakar 4 langkah Otto. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan motor bakar enam langkah berbasis 3 kali pengapian.Salah satu cara faktor yang mempengaruhi performa motor bakar yaitu bukaan throttle. Dalam teori fungsi throttle sebagai pengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, semakin besar bukaan throttle maka semakin banyak campuran udara yang akan disuplai ke silinder motor bakar. Dengan mengetahui bagaimana pengaruh bukan throttle terhadap unjuk kerja motor bakar 6 langkah dengan sistem injeksi, maka pada penelitian ini motor bakar 6 langkah menggunakan variasi 1 (bukaan throttle 35%), variasi 2 (bukaan throttle 30%), variasi 3 (bukaan throttle 25%). Dengan interval putaran 600 rpm. Unjuk kerja dari motor bakar 6 langkah dinilai dari torsi, daya efektif, SFCe dan efisiensi termal. Hasil yang didapat dalam pengujian ini ialah, dimana torsi terbesar dihasilkan oleh variasi 1 yaitu sebesar 0.60 kg.m pada putaran 4200 rpm, daya efektif terbesar dihasilkan oleh variasi 1 yaitu pada putaran 6000 rpm sebesar 3.79 hp, konsumsi bahan bakar spesifik efektif terendah dihasilkan oleh variasi 2 yaitu pada putaran 4200 rpm sebesar 0.133 kg/hp.h, efisiensi thermal efektif terbesar dihasilkan pada variasi 2 yaitu pada putaran 4200 rpm sebesar 44.85%.