Analisis Perubahan Osmolaritas Dan Hemodinamika Tubuh Pada Pasien Dm Hiperglikemia Dengan Terapi Rehidrasi Di Igd Rsud Dr. Iskak Tulung Agung
Daftar Isi:
- Perubahan pola penyakit di dunia dengan peningatan signifikan angka penyakit tidak menular menjadi permasalahan global tidak terkecuali di Indonesia. Penyakit tidak menular di Indonesia, yang meningkat salah satunya adalah penyakit DM dengan Indonesia berada pada peringkat ke lima di dunia. DM hiperglikemia yang tidak terkontrol akan menyebabkan peningkatan osmolaritas yang akan menganggu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Tatalaksana utama hiperglikemia menurut ADA adalah dengan terapi rehidrasi cairan. Terapi rehidrasi akan mengganti komposisi cairan tubuh yang ditimbulkan akibat hiperosmolaritas. Keberhasilan penggantian cairan rehidrasi dapat dilihat dengan melakukan pemantauan hemodinamika dan osmolaritas secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan osmolaritas dan hemodinamika tubuh pada pasien hiperglikemia yang mendapatkan terapi rehidrasi. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif dengan pendekatan cohort. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 responden dengan pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling. Dari hasil penelitian berdasarkan uji analisis bivariat terdapat perubahan akibat terapi rehidrasi pada variabel osmolaritas dengan p value 0,000 dan tidak terlihat perubahan pada variabel hemodinamika tubuh dengan p value untuk masing-masing variabel penelitian hemodinamika lebih dari 0,005 (p value variabel frekuensi nadi = 0,825, p value frekuensi pernapasan = 0,434, p value variabel tekanan darah sistolik = 0,534, p value variabel saturasi oksigen = 0,007 dan p value variabel kesadaran = 0,368). Perubahan osmolaritas terjadi akibat adanya penurunan kadar glukosa darah setelah dilakukan rehidrasi cairan. Hal ini semakin membuktikan bahwa terapi rehidrasi sangat efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah (hiperosmolaritas) di dalam darah. Pemeriksaan osmolaritas dan hemodinamika yang berkesinambungan sangat diperlukan bagi pasien hiperglikemia yang mendapatkan terapi rehidrasi untuk mengetahui efek terapi rehidrasi maupun untuk mengetahui efek samping dari terapi rehidrasi sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan agar tidak menjadi permasalahan yang menimbulkan situasi kegawat daruratan.