Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Efikasi Diri Remaja Dalam Melakukan Resusitasi Jantung Paru Di Smk Negeri 2 Singosari
Main Author: | Yasin, Dudella Desnani Firman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2149/1/Dudella%20Desnani%20Firman%20Yasin.pdf http://repository.ub.ac.id/2149/ |
Daftar Isi:
- Cardiac arrest merupakan hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak, biasanya terjadi pada seseorang yang telah didiagnosa dengan penyakit jantung atau tidak Angka kematian yang terjadi di luar rumah sakit akibat henti jantung atau Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan dunia karena angka kejadiannya yang tinggi yaitu 50 hingga 60 per 100.000 orang per tahun dan meningkat setiap tahunnya. Tingginya angka kejadian OHCA juga diikuti dengan angka kelangsungan hidup penderita OHCA yang sangat kecil, yaitu 12 % saja. Penyebab utama dari rendahnya survival rate korban OHCA adalah terlambatnya pelaporan dan pemberian tindakan resusitasi jantung paru (RJP). Keengganan seseorang dalam melakukan RJP dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya dipengaruhi oleh efikasi diri remaja. Oleh karena itu beberapa faktor yang dapat meningkatkan efikasi diri pada remaja semakin ditekankan untuk meningkatkan bystander RJP yang sangat rendah. Siswa sekolah menengah atas (SMA) akan memiliki efikasi diri menjadi seorang bystander jika siswa tersebut terlatih dan siswa akan bersedia melakukan tindakan RJP pada korban OHCA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru di SMK Negeri 2 Singosari. Jenis penelitian ini merupakan analitik observasional dengan menggunakan desain pendekatan cross-sectional study. Pendekatan ini mempelajari hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Singosari Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 110 responden. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis univariat akan dilakukan terhadap data usia, jenis kelamin, pengalaman, persepsi, kesadaran, pengetahuan. Hasil analisa data univariat ini disajikan dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui hubungan dan seberapa kuat viii hubungan tersebut, hasil penilaian suatu variabel diuji dengan menggunakan uji statistik. Dalam penelitian ini uji korelasi menggunakan uji statistik Chi-Square. Dimana hasil yang didapatkan pada variabel pengalaman yaitu nilai p = 0,007 (p<0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengalaman responden dengan efikasi diri remaja, untuk variabel persepsi didapatkan nilai p = 0,588 (p>0,05). Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan efikasi diri remaja, untuk kesadaran nilai p = 0,000 (p <0,05) yang berarti hubungan yang signifikan antara kesadaran dengan efikasi diri, pada pengetahuan didapatkan nilai p = 0,663 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan efikasi diri remaja. Untuk uji analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru yaitu didapatkan variabel kesadaran. Kesadaran mengenai telpon Emergency Medical Service (EMS) dengan nilai koefisien 22,214 dan OR 4,444 serta p = 0,000 (p<0,05), sehingga menjadi suatu hal yang sangat penting bagi remaja terlebih lagi ketika ada sebuah kejadian henti jantung. Ketika remaja sadar akan kejadian henti jantung maka efikasi diri akan timbul pada saat kesadaran muncul. Waktu yang sangat berharga pada korban yang mengalami henti jantung merupakan akibat dari gagalnya aktivasi „Emergency response system’ atau untuk melakukan tindakan RJP dengan segera. Kesimpulan dalam penelitan ini adalah faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja adalah faktor kesadaran. Dimana faktor kesadaran ini memiliki pengaruh yang besar terhadap efikasi remaja terhadap kejadian henti jantung.