Analisis Faktor Prediktor Mortalitas Pada Pasien Stroke Hemoragik Di Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Jember
Main Author: | Darotin, Rida |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2144/4/4.%20BAB%203.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/5/5.%20BAB%204.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/6/6.%20BAB%205.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/7/7.%20BAB%206.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/8/8.%20BAB%207.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/43/Rida%20Darotin.pdf http://repository.ub.ac.id/2144/ |
Daftar Isi:
- Stroke adalah penyakit serebrovaskular yang sering ditemukan di negara maju, saat ini juga banyak terdapat di negara berkembang salah satunya di negara Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya morbiditas dan mortalitas dalam waktu yang bersamaan, dimana di Indonesia peningkatan kasus dapat berdampak negatif terhadap ekonomi dan produktivitas bangsa, karena pengobatan stroke membutuhkan waktu lama dan memerlukan biaya yang besar Prevalensi stroke yang tinggi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko antara lain obesitas, kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat, merokok, tekanan darah tinggi, peningkatan gula darah, dan peningkatan lipid darah. Penelitianini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 101 data rekam medis. Untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel digunakan analisis univariat, untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji chi square dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi mortalitas stroke hemoragik digunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa pasien stroke hemoragik yang terbanyak adalah perempuan (59,4%), usia rata-rata 57 tahun, kesadaran buruk 62,4%, Alasan keluar rumah sakit karena mortalitas 72,3%, sebanyak 67,3% mengalami obesitas, 91,1% memiliki tekanan darah tidak normal,57,4% memiliki gula darah tidak normal, 90,1% memiliki profil lipid darah tidak normal. Hasil uji bivariat mengeidentifikasi hubungan antara variabel independen dengan mortalitas stroke hemoragik menunjukkan p value sebagai berikut: obesitas uji chi square p=0,039, tekanan darah uji fisher p=0,478, gula darah uji chi square p=0,04, profil lipid darah uji fisher p=0,026, dimana hubungan dikatakan bermakna apabila p<0,05. Selanjutnya dari analisis multivariat dengan regresi logistik diperoleh hasil sebagai berikut: obesitas p=0,043, OR=2,689,CI 95%=1,034-6,996, gula darah p=0,042, OR=2,656 CI 95%= 1,035-6,813, profil lipid darah P=0,069, OR=3,749, CI95%=0,901-15,602. Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas, gula darah dan profil lipid darah dengan mortalitas pada pasien stroke hemoragik. Obesitas dan gula darah merupakan faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi mortalitas stroke hemoragik, dimana obesitas merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi mortalitas stroke hemoragik. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu hasil pemeriksaan laboratorium profil lipid darah yang tidak diperiksa secara keseluruhan sehingga peneliti mengambil data profil lipid darah berupa kolesterol total / trigliserid / HDL/ LDL jadi tidak mengambil keempat data. Pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah) tidak terpantau sesaat setelah pasien terserang stroke hemoragik sehingga kurang mengetahui hubungan yang kuat antara tekanan darah dengan mortalitas pasien stroke hemoragik.