Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melalui Pendekatan HIRADC dan Metode Job Safety Analysis pada Studi Kasus Proyek X di Jakarta

Main Author: Jannah, Mega Raudhatin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2105/1/Mega%20Raudhatin%20Jannah.pdf
http://repository.ub.ac.id/2105/
Daftar Isi:
  • Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Namun, kegiatan konstruksi memiliki risiko yang tinggi dalam berbagai macam aspek, salah satunya yaitu pada aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena itu, untuk menurunkan risiko pada aspek tersebut, maka perlu dilakukan upaya pengendalian risiko dengan didukung dasar hukum yang kuat. Pengendalian resiko secara umum dapat dilaksanakan dengan melakukan manajemen risiko yang meliputi dua hal yaitu analisis risiko dan perencanaan upaya pengendalian. Dengan merumuskan serta mempertimbangkan kemungkinan risiko yang terjadi, selanjutnya dapat ditetapkan tindakan preventif terhadap resiko tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan tingkat risiko pada kegiatan konstruksi Proyek Gedung X. Pada pekerjaan dengan risiko tertinggi dilanjutkan dengan identifikasi resiko lebih detail pada setiap tahapan pekerjaan tersebut. Pada akhirnya dapat ditentukan metode pengendalian yang tepat untuk masing-masing risiko tersebut dan bagaimana penerapan metode di lapangan. Pada penelitian ini risiko dari beberapa pekerjaan yang ditentukan dengan pendekatan Hazard Identification, Risk Assesment, and Determining Control (HIRADC). Identifikasi risiko dilakukan berdasarkan dokumen dan pengamatan dilapangan. Setelah itu risiko tersebut dinilai tingkat kemungkinan dan dampaknya melalui kuisioner, yang kemudian dilakukan penilaian level risiko dengan menggunakan matriks risiko. Identifikasi lanjut pada pekerjaan yang berisiko tinggi dilakukan pada tiap tahapan pekerjaan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis. Dari analisis tersebut selanjutnya dapat diketahui metode pengendalian risiko berdasarkan dokumen K3 proyek dan hasil wawancara. Tahap terakhir pada penelitian ini adalah mengetahui metode penerapan upaya pengendalian secara langsung di lapangan melalui pengamatan kepada pekerja. Hasil identifikasi risiko dan penilaian dengan matriks risiko dari 5 pekerjaan yang diamati di proyek X adalah 2 pekerjaan dengan level risiko rendah yaitu pekerjaan bata ringan dan dinding lapis plester, 1 pekerjaan dengan level risiko sedang yaitu pekerjaan dinding partisi gypsum, dan 2 pekerjaan dengan level risiko tinggi yaitu pekerjaan tangga dan pemasangan kaca. Kemudian dengan menggunakan pendekatan HIRADC dan metode JSA, dari dua pekerjaan berisiko tinggi dapat diketahui 2 variabel risiko ekstrim yang dapat terjadi pada 10 tahapan pekerjaan. Pengendalian risiko tersebut dilakukan terhadap setiap pekerja dan lingkungan proyek secara umum. Penerapan pengendalian risiko di lapangan tersebut telah dilakukan sesuai dengan metode rencana kerja K3 yang telah direncanakan. Namun demikian, masih belum semua pekerja yang menggunakan APD sesuai peraturan.