Pengaruh Variasi Jarak Klem Selang Pada Tulangan Bambu Terhadap Respon Siklik Sambungan Balok-Kolom Beton Bertulang Bambu

Main Author: Prayoga, Yopi Adi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2095/1/Prayoga%2C%20Yopi%20Adi.pdf
http://repository.ub.ac.id/2095/
Daftar Isi:
  • Sambungan balok-kolom merupakan bagian dari komponen struktur bangunan yang sangat kritis. Seiring dengan banyaknya penerapan teknologi beton bertulang pada struktur bangunan membuat ketergantungan terhadap penggunaan tulangan baja semakin banyak. Untuk mengatasi masalah itu, inovasi bambu sebagai pengganti penahan gaya tarik yang bekerja pada beton bertulang dapat menjadi solusi. Dikarenakan daya lekat antara bambu dan beton belum cukup kuat penambahan kait pada tulangan bambu perlu dilakukan. Pada penelitian kali ini akan meneliti penggunaan klem selang sebagai kait pada bambu, dan juga untuk mendapatkan kapasitas respon siklik sambungan balok-kolom yang lebih baik penelitian menggunakan variasi jarak klem selang yang dipasang pada tulangan bambu. Sambungan balok-kolom yang diuji berjumlah 7 buah dengan ukuran balok 180 x 250 x 1000 mm dan ukuran kolom 180 x 250 x 1600 mm dengan mutu beton (f’c) 30 Mpa.Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi jarak klem selang (6 cm dan 12 cm), dan tulangan bambu yang digunakan adalah bambu petung dengan dimensi 1,5 x 1,5 Cm. Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian Kuat Lentur dengan Beban Siklik menggunakan beban lateral maksimum (Pmaks) yang diperoleh dari pengujian kuat lentur dengan beban lateral 1 arah, Pembebanan menggunakan pola 1/3 Pmaks, - 1/3 Pmaks, 2/3 Pmaks, - 2/3 Pmaks dan Pmaks, dan pembacaan deformasi dilakukan pada setiap pemberian beban. Dari penelitian ini akan didapatkan data berupa beban serta deformasi yang terjadi untuk kemudian diplotkan ke dalam grafik hysteresis. Hasil eksperimental dari penelitian ini menunjukkan bahwa sambungan balok-kolom dengan klem selang jarak 12 cm memiliki nilai daktilitas serta luas kurva hysteresis yang lebih besar dibandingkan benda uji dengan klem selang jarak 6 cm, dimana luas kurva hysteresis yang semakin besar menunjukkan respon siklik yang semakin baik, hal ini dikarenakan jarak klem selang 6 cm dianggap masih terlalu rapat, jarak klem selang yang terlalu rapat justru dapat merusak beton dari dalam, sehingga mengurangi kekuatan sambungan balok-kolom beton bertulang bambu.