Daftar Isi:
  • Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan agrowisata dalam perspektif Good Governance, dan dampak dari pengelolaan ini kepada masyarakat di Desa Duwet Krajan ini. Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengelolaan agrowisata di desa Duwet Krajan dalam tinjauan good governance. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai cara dalam mengumpulkan data. Disamping itu, teori good governance, konsep agrowisata, desa, dan pembangunan desa merupakan beberapa landasan teoritis dalam menganalissi permasalahan yang diteliti. Penelitian ini memperoleh hasil diataranya: 1. Pengelolaan agrowisata di desa Duwet Krajan dalam perseptif good governance ini diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsipnya seperti. Partisipasi, Aturan hukum, taransparansi, responsifitas, musyawarah, kesamaan hak efisiensi dan efektivitas, akuntabilitas dan visi strategis. Meskipun begitu, karakteristik partisipasilah yang sejauh ini telah dijalankan secara maksimal oleh masyarakat desa Duwet Krajan. Pemerintah desa misalnya, sebagai unsur utama telah bekerja secara maksimal dalam mewadahi setiap kebutuhan masyarakat dengan cara membentuk gabungan kelompok tani. 2. Adanya dampak yang dihasilkan dari tata kelola agrowisata di Desa Duwet Krajan, meliputi dampak sebelum dan sesudah terbentuknya kelompok tani. Sebelum terbentuknya kelompok Tani Madusari, permasalahan yang dihadapi masyarakat sangat beragam, seperti: Sulitnya memanfatkan ataupun mendistribusikan hasil panen, harga beli dari tengkulak yang rendah, sistem pengelolaan masih mempertahankan cara lama dll. Adapun perubahan yang terjadi setelah didirikanya kelompok tani Madusari, yaitu: Masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam proses mendistribusikan hasil panen apel, adanya standar harga jual sehingga para tengkulak tidak berspekulasi menentukan harga jual sendiri. Terciptanya sinergitas yang positif diantara petani apel, pemerintah desa dan masyarakat serta, yang tak kalah penting adalah desa Duwet Krajan diajadikan ikon baru sebagai daerah wisata petik apel.