Strategi Komunikasi Socioemotional Leader Pada Komunitas SHOC ( Scale Hobby on Community ) dalam Mempertahankan Kohesivitas Anggota Kelompok

Main Author: Putra, Arya Baskoro
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2086/1/Putra%2C%20Arya%20Baskoro.pdf
http://repository.ub.ac.id/2086/
Daftar Isi:
  • Kohesi atau Solidaritas suatu kelompok merupakan hal paling penting yang harus ada di dalam suatu kelompok. Untuk meningkatkan Solidaritas atau Kohesi ini banyak sekali hal dapat dilakukan oleh suatu kelompok atau komunitas, salah satu caranya adalah dengan berkomunikasi. Bagaimana cara anggota satu dengan yang lain dalam suatu kelompok melakukan aktifitas komunikasi, bentuk pola komunikasi yang ada juga menunjang kohesi atau solidaritas kelompok tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa dan mendeskripsikan pola komunikasi yang terdapat pada komunitas SHOC dalam mempertahankan solidaritas anggota komunitasnya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih penelitian dengan menggunakan jenis kualitatif. Sedangan tipe yang peneliti gunakan adalah deskrtiptif, dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada komunitas SHoC (Scale Hobby on Community) Malang dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk penelitian dengan menjadi partisipan lengkap untuk pencarian data dan pengumpulan data yang menggunakan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa dalam sebuah komunitas tidak hanya peranan ketua, wakil, dan lain sebagainya untuk menyelesaikan sebuah konflik dan memperthankan kohesivitas, tetapi peranan Socioemotionla Leader juga turut andil dalam pemecahan masalah dan usaha dalam mempertahankan kohesivitas anggota komunitas dnegan menggunakan strategi komunikasi yang dimiliki, khususnya pada komunitas yang tidak memiliki sturktur organisai. Peranan dari Socioemotional Leader selain untuk memecahkan maslah dan mempertahnkan kohesivitas, peranan lain dari Socioemotional Leader juga bisa menciptakan suasan yang nyaman bagi anggota komunitas.