Optimasi Waktu dan Biaya Penjadwalan Proyek Pembangunan Guest House dengan Pendekatan EVM & PDM pada PT. Mulia Karya Prima

Main Author: Riyanto, Ramadhan Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2063/1/Riyanto%2C%20Ramadhan%20Putra.pdf
http://repository.ub.ac.id/2063/
Daftar Isi:
  • PT. Mulia Karya Prima adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan telah mengerjakan berbagai macam proyek konstruksi. juga mengerjakan proyek guest house rumah singgah mahasiswa Kota Wisata Batu yang masih sedang dikerjakan di tahun ini. Proyek pembangunan guest house mahasiswa Kota Wisata Batu ini mengalami beberapa masalah, salah satu yang paling sering terjadi adalah karena beberapa kendala, yaitu seperti keterlambatan material dan kekurangan sumber daya sehingga menyebabkan proses-proses selanjutnya ikut terhambat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja waktu dan biaya pada proyek dengan menggunakan Earned Value Method dan menghitung biaya dan durasi dalam pelaksanaan crashing project. Menghitung selisih waktu dan biaya dengan cara membandingkan jadwal proyek sebelum dan sesudah dipercepat. Pada penelitian ini dilakukan pengendalian proyek guna untuk mengevaluasi kemajuan proyek dalam rangka mengidentifikasi potensi keterlambatan jadwal (slippage) seperti yang telah terjadi di proyek pembangunan guest house mahasiswa Kota Wisata Batu. Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan pengendalian biaya dan waktu agar dapat memperkirakan berapa total biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Metode yang sering digunakan dalam pengendalian proyek ini adalah Earned Value Method yang terdiri dari Budget Cost Work Schedule (BCWS), Budget Cost Work Performanced (BCWP), Actual Cost Work Performanced (ACWP), Schedule Variance (SV), Cost Variance (CV), Schedule Performanced Index (SPI), dan Cost Performanced Index (CPI). Setelah itu menggunakan metode Precedence Diagram Method guna mengetahui lintasan kritis yang ada pada proyek. Kemudian dilakukan crashing project untuk mengetahui biaya setelah dilakukan dipercepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode EVM bahwa biaya aktual proyek melebihi anggaran setiap periodenya. Pada pengukuran di akhir penelitian atau periode ke-3, didapatkan nilai CPI sebesar 0,612695 dan SPI sebesar 0,820982605 yang menunjukkan proyek mengalami cost overrun dan schedule underrun. Durasi dan biaya optimal yang didapat dari percepatan proyek adalah 89 hari dengan total biaya Rp. 242.512.500 dengan penambahan jam lembur 2 jam selama 4 hari pada tiap aktivitas C6, C14, P3, dan Q1. Durasi penyelesaian proyek sebelum dipercepat yaitu 93 hari dengan pembengkakan biaya sebesar Rp 255.512.200. Apabila dibandingkan dengan sesuai jadwal proyek mengalami kerugian sebesar Rp 22.547.200. Sedangkan ketika dilakukan percepatan maka proyek hanya mengalami kerugian Rp 8.190.000. Upaya percepatan yang didapatkan dengan penambahan biaya sebesar Rp 8.190.000 dapat diterapkan sebagai solusi mengatasi adanya keterlambatan proyek.