Studi Evaluasi Jaringan Drainase Daerah Jati Pinggir Petamburan di Wilayah Banjir Kanal Barat Provinsi DKI Jakarta
Main Author: | Sukma, Lalu Satria Januar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2044/1/bagian%20depan.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/5/bab%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/2044/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu Kecamatan dari Ibukota Jakarta yang banyak mengalami perubahan tata guna lahan yang dulunya daerah terbuka beralih fungsi menjadi daerah perkantoran dan pemukiman. Seiring dengan perubahan tersebut tentunya akan membawa dampak negatif berupa genangan atau banjir yang banyak terjadi di beberapa kawasan di wilayah tersebut. Khususnya di Kelurahan Petamburan yang merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Abang sering terjadi genangan setinggi lutut pada musim hujan. Kondisi saluran drainase sebagian besar masih belum optimal dan adanya sampah atau sedimentasi yang mengakibatkan terjadinya limpasan air. Maka adapun penanganan yang akan digunakan adalah alternatif rehabilitasi saluran Besar debit yang tereduksi menggunakan debit rancangan. Data yang diperlukan berupa data curah hujan selama 10 tahun yang didapatkan dari Sta.Pulogadung, Sta Karet dan Sta.Setiabudi. Data ini kemudian ditransformasikan menjadi intensitas hujan dengan kala ulang 10 tahun yang kemudian hasilnya digunakan untuk menghitung limpasan dengan metode rasional. Hasil limpasan metode rasional inilah yang disebut debit rancangan. Berikutnya dilakukan analisis dengan kapasistas saluran drainase eksisting, maka akan dihasilkan besar limpasan permukaan. Hasil perhitungan menunjukan bahwa ada beberapa saluran yang tidak bisa mereduksi limpasan yang disebabkan perubahan tata guna lahan dan drainase eksisting yang sudah tidak bisa menampung. Maka perlu direncanakan alternatif penambahan kedalaman saluran sebesar saluran Petamburan a dengan nilai b = 1,0 m, h = 1,6 m; saluran Petamburan 1a dengan nilai b = 0,6 m, h = 1,1 m; saluran Petamburan 6b dengan nilai b = 0,8 m, h = 1,0 m; saluran Petamburan 6c dengan nilai b = 0,8 m, h = 1,1 m; saluran Petamburan 6d dengan nilai b = 0,8 m, h= 1,2 m; saluran Petamburan 7d dengan nilai b = 0,7 m, h = 1,4 m; saluran Petamburan 7e dengan nilai b = 0,8 m, h=1,6 m; saluran Pejompongan b dengan nilai b = 1,0 m, h = 1,4 m; saluran Penjernihan 1a dengan nilai b = 1,0 m, h = 1,4 m.