Studi Evaluasi Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Panggungsari Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur
Main Author: | Nugraha, Muhammad Arifudin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2043/1/MUHAMMAD%20ARIFUDIN%20NUGRAHA.pdf http://repository.ub.ac.id/2043/ |
Daftar Isi:
- Pengelolaan irigasi air tanah dengan sumber dari sumur pompa adalah cara dan teknik penggunaan. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan yang dihasilkan oleh sawah disaat musim penghujan dan musim kemarau, atau daerah yang masih mengandalkan sumber air tadah hujan walaupun jumlah ketersediaan air tanah sangat banyak. Peningkatan permintaan air yang berkecukupan dengan kualitas yang memadai saat ini semakin meningkat, dilain pihak semakin terkendala oleh ancaman pencemaran dan perusakan lingkungan. Area sawah di Desa Panggungsari adalah sawah tadah hujan. Adanya curah hujan yang tidak menentu maka petani hanya dapat memakai 3 kali pola tata tanam yaitu padi, padi dan palawija, palawija tetapi pada saat padi kedua air sudah mulai habis. Palawija yang ditanam merupakan palawija yang tidak memerlukan banyak air yaitu kacang tanah atau jagung. Hal ini mengakibatkan banyaknya kerugian yang diderita oleh para petani. Sejak tahun 2013 sudah dibangun sumur bor oleh P2AT Jawa Timur. Masyarakat pengguna sumur bor hanya mematok sumur bor mengeluarkan debit yang besar, tetapi tidak dihitung bahwa debitnya mencukupi daerah oncoran yang direncanakan. Debit maksimal yang dikeluarkan oleh sumur bor sebesar 30,57 lt/det. . Kondisi Eksisting yang kurang efektif akan dievaluasi dengan 2 alternatif, yaitu dengan pola tatatanam yang berbeda. Pada kondisi eksisting sistem pembagian air belum berjalan sehingga kurang efektif sehingga sistem pembagian air akan dibuat menjadi pembagian rotasi 5 blok pada semua alternatif. Kemudian kebutuhan irigasi NFR dihitung menghasilkan nilai sebesar 1,670 lt/det. Keuntungan hasil produksi pada kondisi eksisting sebesar Rp 4.625.963.000,00, pada alternatif 1 menghasilkan keuntungan sebesar Rp 4.833.570.000,00 dan alternatif 2 menghasilkan keuntungan sebesar Rp 4.822.650.000,00. Dengan demikian diambil pola tatatanam alternatif 1 yaitu padi – jagung – jagung. Kondisi fisik bangunan mulai ada perubahan. Harus ada perawatan yang rutin untuk mengontrol semua bangunan, sehingga saat pengoprasian tidak mengalami hambatan.