. Dinamika Modal Sosial Pedagang Kaki Lima (Studi Pada Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Pantai Malalayang Pra Dan Pasca Pelaksanaan Program Revitalisasi Pantai Malalayang Dan Penataan PKL)
Main Author: | Nanga, Brigitha Prizelia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2039/1/Brigitha%20Prizelia%20Nanga.pdf http://repository.ub.ac.id/2039/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini beranjak dari adanya pelaksanaan Program Revitalisasi Pantai Malalayang dan Penataan PKL Pantai Malalayang yang berdampak pada peningkatan persaingan usaha kuliner yang harus dihadapi PKL Pantai Malalayang. Dalam kondisi persaingan yang meningkat, PKL memiliki modal sosial dalam relasinya dengan pihak pelanggan, sesama PKL, pemerintah setempat dan pekerja yang dapat bermanfaat untuk eksistensi usahanya. Meskipun begitu, modal sosial tersebut bisa mengalami perubahan kondisi akibat pelaksanaan kedua program tadi. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika modal sosial pra dan pasca pelaksanaan Program Revitalisasi Pantai Malalayang dan Penataan PKL, serta kontribusi modal sosial terhadap eksistensi usaha dalam persaingan pasca pelaksanaan Program Revitalisasi Pantai Malalayang dan Penataan PKL. Penelitian ini menggunakan konsep Modal Sosial dari James Coleman. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasca pelaksanaan Program Revitalisasi Pantai Malalayang dan Penataan PKL, modal sosial dalam relasi PKL dengan pihak pelanggan lebih sulit berkembang, modal sosial dalam relasi sesama PKL dapat bertahan dan berkembang, modal sosial antara PKL dengan anak kandungnya tetap bertahan sedangkan modal sosial antara PKL dengan pekerja selain anak lebih sulit terbangun. Selain itu muncul modal sosial baru dalam relasi PKL dengan pemerintah setempat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa modal sosial bermanfaat bagi PKL yang masih berjualan maupun yang sudah berhenti berjualan. Bagi PKL yang masih berjualan, keberadaan modal sosial berkontribusi dalam menjaga kelangsungan penjualan, kelangsungan produksi, kelangsungan modal, keamanan usaha dan manfaat dalam bentuk dukungan moril. Semua manfaat modal sosial itu turut memperkuat eksistensi usaha PKL. Sedangkan bagi PKL yang sudah berhenti berjualan, modal sosial memungkinkan tempat usaha mereka dapat tetap terawat dan aman dari penertiban.