Persepsi Mahasiswa Terhadap Peripheral Cues Dalam Iklan Politik Mars Perindo Dalam Tinjauan Elaboration Likelihood Model (Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Mahasiswa Fisip Universitas Brawijaya)
| Main Author: | Sulistiyono, Nur Cahyo |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/2035/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/2035/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan penerimaan mahasiswa terhadap isyarat periferal (peripheral cues) dalam iklan politik Mars Perindo. Kecenderungan penerimaan mahasiswa digunakan untuk mengetahui isyarat periferal yang dominan dalam iklan ini. Penelitian ini menggunakan isyarat periferal dalam elaboration likelihood model untuk menyusun indikator penelitian. Isyarat periferal yang digunakan yaitu: 1) Expertise, 2) Trustworthiness, 3) Likebility, 4) Familiarity, 5) Similiarity, 6) Instrumen musik, 7) Lirik, 8) Slogan. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 indikator yang mendapatkan respon positif, yaitu familiarity sebesar 60,00%, instrumen musik 76,67%, dan penggunaan lirik sebesar 73,33%. Maka dapat disimpulkan bahwa peripheral cues yang dominan dalam iklan Mars Perindo instrumen musik, penggunaan lirik, dan familiarity. Hal ini juga menunjukkan bahwa responden cenderung memperhatikan isyarat audio dan mengabaikan isyarat visual