Risiko Bencana Letusan Gunung Kelud Kecamatan Kasembon Dan Peningkatan Pemahaman Masyarakat Terhadap Upaya Mitigasi Bencana

Main Author: Shoimah, Fadhilatus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/2014/1/FADHILATUS%20SHOIMAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/2014/
Daftar Isi:
  • Kecamatan Kasembon merupakan salah satu kecamatan yang berada di kawasan rawan bencana I dan II (radius 7, 10, 14) Gunung Kelud. Erupsi Gunung Kelud pada Tahun 2014 untuk Kecamatan Kasembon menimbulkan kerugian infrastruktur, kerusakan rumah, penurunan komoditas peternakan, kerusakan lahan pertanian, lahan hutan dan lahan budidaya ikan serta kerugian bidang pariwisata. Selain itu, dari segi pemahaman masyarakat terhadap adanya upaya mitigasi bencana yang sudah dilakukan pemerintah juga masih kurang. Berdasarkan kondisi tersebut, maka penelitian bertujuan untuk menghasilkan peta risiko bencana letusan Gunung Kelud desa-desa di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang yang kemudian digunakan sebagai dasar meningkatkan pemahaman masyarakat desa terhadap adanya upaya mitigasi bencana. Metode analisis menggunakan analisis risiko bencana dengan overlay peta ancaman, peta kerentanan dan peta kapasitas dengan software Arc GIS 10.2 untuk menghasilkan peta risiko bencana. Berdasarkan analisis risiko bencana didapatkan desa dengan risiko tinggi terhadap bencana letusan Gunung Kelud yaitu Desa Pondok Agung dan Desa Pait, desa dengan risiko sedang yaitu Desa Kasembon, Desa Bayem dan Desa Sukosari, sedangkan Desa dengan risiko rendah yaitu Desa Wonoagung. Analisis regresi logistik biner dengan software SPSS 16.0 digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel-variabel bebas. Variabel-variabel bebas yang memiliki pengaruh signifikan dan koefisien tertinggi menjadi prioritas arahan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat desa terhadap adanya upaya mitigasi non struktural prabencana letusan Gunung Kelud. Prioritas arahan peningkatan pemahaman masyarakat desa dengan risiko tinggi, sedang dan rendah terhadap mitigasi non struktural prabencana Gunung Kelud secara berturut-turut yaitu: pendidikan dan pelatihan untuk membentuk masyarakat siaga bencana sebagai upaya penguatan ketahanan masyarakat, sosialisasi ancaman bencana yang dikeluarkan oleh Gunung Kelud serta antisipasinya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, sosialisasi peringatan dini bencana Gunung Kelud.