Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan kondisi kegawatan yang paling sering mengakibatkan kematian. Penyakit ini membutuhkan penatalaksaan yang cepat dan tepat, tetapi yang sering terjadi adalah perlambatan prehospital yang memanjang. Penyebab perlambatan prehospital dikaitkan dengan perilaku pencarian pengobatan dan moda transportasi. Tujuan: Untuk menjelaskan pengaruh perilaku pencarian pengobatan dan moda transportasi terhadap perlambatan prehospital pada pasien SKA di IGD RSUD dr. T.C. Hillers Maumere Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan besar sampel sebanyak 42 orang. Hasil: Perilaku pencarian pengobatan pasien SKA yang tidak langsung ke rumah sakit sebanyak 32 orang (76.2%). Moda transportasi yang paling banyak digunakan adalah kendaraan umum sebanyak 13 orang (31%). Pasien tiba terlambat sebanyak 26 orang (61.9%). Pasien yang tidak langsung ke rumah sakit dan terlambat tiba sebanyak 23 orang (71.9%). Pasien yang menggunakan non ambulan dan tiba terlambat di rumah sakit sebanyak 21 orang (72.4%). Nilai ρ perilaku pencarian pengobatan = 0.023 dan nilai ρ moda transportasi = 0.041. Nilai OR perilaku pencarian pengobatan = 7.896 dan nilai OR moda transportasi = 5.588. Kesimpulan & Saran: Pasien SKA yang tidak langsung ke rumah sakit lebih besar mengalami terlambat tiba dari pasien yang langsung ke rumah sakit. Pasien SKA yang menggunakan non ambulan lebih besar mengalami terlambat tiba dari pasien yang menggunakan ambulan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama lebih cepat merujuk pasien dan pemberian penyuluhan kesehatan untuk tidak membeli obat, mengobati diri sendiri dan ke pengobatan tradisional.